Purwokerto (ANTARA News) - Bulan suci Ramadhan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan budaya makan ikan di masyarakat, kata Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Purnama Sukardi.
"Jadikan momentum Ramadhan dan Lebaran untuk memperkuat budaya mengonsumsi ikan," kata Purnama Sukardi di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu.
Dia menambahkan, pemerintah daerah bisa memberikan contoh kepada masyarakat.
"Misalnya, setiap instansi di wilayah kabupaten mengadakan acara buka bersama bermenukan ikan, setiap instansi membawa sendiri-sendiri, kemudian ditukar-tukar antarinstansi," katanya.
Dia memberi contoh lain, pemerintah daerah bisa mendorong masyarakat untuk saling memberi bingkisan berupa masakan ikan pada saat Hari Raya Lebaran nanti.
"Dan yang terpenting, kampanye gemar makan ikan dioptimalkan pada saat bulan suci Ramadhan, bahwa berbuka puasa dengan menu ikan sangat baik untuk kesehatan," katanya.
Sementara itu, dia memberi contoh lain mengenai adanya tradisi memberi bingkisan ikan di kalangan masyarakat Banyumas.
"Tradisi di Banyumas dulu, yang muda yang memberikan bingkisan berupa ikan gurami, baik belum diolah maupun sudah diolah," katanya.
Akan tetapi, kata dia, budaya tersebut pada saat ini semakin jarang dilakukan.
"Salah satu penyebabnya adalah banyaknya kolam ikan yang sudah jadi rumah atau peruntukan lain," katanya.
Sementara itu, untuk menyukseskan upaya meningkatkan konsumsi ikan, dia juga mengingatkan pemerintah daerah untuk memantau harga ikan di pasaran.
"Jangan sampai jumlah produksi masih rendah, justru mau Lebaran harga ikan naik," katanya.
(T.W004/T007)
Ramadhan momentum tingkatkan budaya makan ikan
31 Mei 2017 21:49 WIB
ilustrasi: Nelayan membongkar ikan teri hasil tangkapan di pelabuhan Dadap, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Senin (10/4/2017). Hasil tangkapan teri nelayan saat ini mulai melimpah seiring membaiknya kondisi laut. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: