PNM akan terbitkan obligasi berkelanjutan Rp1,5 triliun
31 Mei 2017 20:23 WIB
ilustrasi: Sosialisasi Pengembangan Usaha UMKM Sejumlah pelaku UMKM mengikuti sosialisasi pembiayaan yang diselenggarakan oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (1/6/2016). (ANTARA FOTO/Yusran Uccang/ama/16) ()
Jakarta (ANTARA News) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2017 senilai Rp1,5 triliun yang akan digunakan untuk modal kerja.
Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa penerbitan obligasi itu merupakan salah satu langkah strategis perseroan untuk memperkuat permodalan dalam bisnis pembiayaan, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
"Penggunaan dana yang diraih dari penerbitan obligasi itu untuk modal kerja menyusul potensi dan prospek UMKM di Indonesia masih sangat menjanjikan," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa obligasi berkelanjutan I tahap I itu memiliki dua seri, yakni seri A berjangka 3 tahun dengan kupon di kisaran 8,75-9,5 persen dan seri B berjangka waktu 5 tahun dengan kupon di kisaran 9,00-9,75 persen.
Ia menyampaikan bahwa masa penawaran awal (bookbuilding) obligasi itu dilakukan pada 31 Mei hingga 13 Juni 2017, dan masa penawaran umum 3-7 Juli 2017. Dan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 13 Juli 2017.
Dalam aksi korporasi itu, perseroan menunjuk Bahana Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, dan Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Sementara selaku wali amanat, yakni Bank Mega. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idA (single A) untuk obligasi perseroan.
Parman Nataatmadja juga mengatakan bahwa obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2017 senilai Rp1,5 triliun itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan II PNM yang senilai Rp4 triliun.
Rencananya, ia mengemukakan bahwa perseroan akan kembali menerbitkan obligasi sekitar Rp1,5 triliun pada 2018 mendatang. Namun, penerbitan itu nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan perseroan.
PNM merupakan BUMN yang menyalurkan pembiayaan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sampai saat ini, perseroan memiliki 63 kantor cabagng, 636 unit. ULaMM dan 502 cabang Mekaar yang melayani lebih dari 4.000 kecamatan di seluruh Indonesia.
(T.KR-ZMF/T007)
Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa penerbitan obligasi itu merupakan salah satu langkah strategis perseroan untuk memperkuat permodalan dalam bisnis pembiayaan, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
"Penggunaan dana yang diraih dari penerbitan obligasi itu untuk modal kerja menyusul potensi dan prospek UMKM di Indonesia masih sangat menjanjikan," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa obligasi berkelanjutan I tahap I itu memiliki dua seri, yakni seri A berjangka 3 tahun dengan kupon di kisaran 8,75-9,5 persen dan seri B berjangka waktu 5 tahun dengan kupon di kisaran 9,00-9,75 persen.
Ia menyampaikan bahwa masa penawaran awal (bookbuilding) obligasi itu dilakukan pada 31 Mei hingga 13 Juni 2017, dan masa penawaran umum 3-7 Juli 2017. Dan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 13 Juli 2017.
Dalam aksi korporasi itu, perseroan menunjuk Bahana Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, dan Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Sementara selaku wali amanat, yakni Bank Mega. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idA (single A) untuk obligasi perseroan.
Parman Nataatmadja juga mengatakan bahwa obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2017 senilai Rp1,5 triliun itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan II PNM yang senilai Rp4 triliun.
Rencananya, ia mengemukakan bahwa perseroan akan kembali menerbitkan obligasi sekitar Rp1,5 triliun pada 2018 mendatang. Namun, penerbitan itu nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan perseroan.
PNM merupakan BUMN yang menyalurkan pembiayaan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sampai saat ini, perseroan memiliki 63 kantor cabagng, 636 unit. ULaMM dan 502 cabang Mekaar yang melayani lebih dari 4.000 kecamatan di seluruh Indonesia.
(T.KR-ZMF/T007)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: