Jakarta (ANTARA News) - Atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional PB Wushu Indonesia tetap mempertahankan kualitas latihan fisik dan teknik meskipun sejumlah atlet menjalani ibadah puasa.

"Para atlet sekarang masuk tahapan latihan kekuatan pada latihan fisik. Latihan ini untuk menunjang kemampuan teknik mereka saat bertanding," kata pelatih fisik Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Kelana Sukma di sela latihan di Gedung PP-ITKON Kemenpora, Jakarta, Rabu.

Kelana mengatakan bahwa volume latihan fisik atlet-atlet pelatnas wushu memang disesuaikan dengan kondisi atlet yang menjalani ibadah puasa pada bulan Ramadan 1438 Hijriah meskipun jadwal latihan tidak berubah.

"Kami mencari bentuk-bentuk latihan yang menunjang latihan teknik mereka. Hanya saja, kami menurunkan durasi latihan. Latihan ini lebih bertujuan menjaga kondisi para atlet," kata Kelana yang menemani para atlet wushu nomor taulo (seni).

Namun, Kelana mengaku akan tetap mengizinkan para atlet yang tidak sanggup berlatih pada sesi sore karena masih menjalani ibadah puasa.

Atlet pelatnas wushu Ahmad Hulaefi mengatakan bahwa latihan fisik selama Ramadan fokus pada penguatan tenaga dan daya tahan tubuh dengan jadwal sama dengan latihan fisik, yaitu empat kali dalam sepekan.

"Saya sudah terbiasa latihan pada bulan Ramadan. Saya menjaga untuk tidak banyak tidur karena justru badan akan makin lemas," kata atlet berusia 28 tahun itu.

Atlet asal DKI Jakarta itu mengatakan bahwa dirinya tidak mengonsumsi suplemen makanan dalam bentuk obat-obatan untuk menjaga kondisi fisik selama berlatih pada bulan Ramadan.

"Saya lebih banyak mengonsumsi makanan berprotein dan makanan berserat. Saya juga sering minum madu. Akan tetapi jika saya merasa tidak kuat berlatih, saya minta izin kepada pelatih dan dia mengizinkan saya," katanya.

Ahmad Hualefi akan turun pada dua nomor taulo, yaitu nomor pedang-toya serta nomor tangan kosong pada SEA Games 2017 yang akan berlangsung di Malaysia pada bulan Agustus.

"Pesaing terberat pada nomor yang akan saya ikuti adalah atlet-atlet Vietnam. Atlet-atlet Malaysia lebih banyak junior," kata Hulaefi tentang persaingannya dalam SEA Games ke-29 itu.