Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan bom mobil bunuh diri pada Rabu pagi di kompleks diplomatik di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

"Hingga siaran pers ini dikeluarkan, sesuai laporan dari KBRI Kabul tidak ada informasi adanya korban WNI," demikian disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan catatan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul terdapat 26 orang WNI di Kabul.

KBRI Kabul masih terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk mendapatkan perkembangan informasi pascaserangan bom.

KBRI Kabul juga terus berkomunikasi dengan WNI di Kabul dan mengimbau mereka untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari wilayah-wilayah rawan dan terus mengikuti perkembangan situasi setempat.

Bagi warga Indonesia yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor "hotline" KBRI Kabul pada nomor +93797333444 dan +93202201066.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari otoritas setempat di Kabul, serangan bom itu telah mengakibatkan setidaknya 90 orang meninggal dan sekitar 380 lainya luka-luka.

Ledakan bom itu terjadi sekitar dua kilometer dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kabul. Sebagai akibat tidak langsung dari kejadian tersebut, KBRI mengalami kerusakan ringan, terdapat beberapa jendela yang pecah.

Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mendoakan kesembuhan bagi para korban luka.


Baca juga: (Ledakan bom mobil kuat guncang Kabul)