Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengecam serangan bom yang terjadi di dekat kompleks diplomatik di Kabul, Afghanistan, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri, yang diterima, di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari otoritas setempat di Kabul, serangan bom itu telah mengakibatkan setidaknya 90 orang meninggal dan sekitar 380 lain luka-luka.

Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mendoakan kesembuhan bagi para korban luka.

Ledakan bom itu terjadi sekitar dua kilometer dari Kedutaan Besar Indonesia di Kabul. Sebagai akibat tidak langsung dari kejadian itu. Gedung premis Indonesia kerusakan ringan, terdapat beberapa jendela yang pecah.

Menurut laporan dari Kedutaan Besar Indonesia di Kabul, hingga berita ini disiarkan tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam serangan bom itu. Berdasarkan catatan Kedutaan Besar Indonesia di Kabul terdapat 26 orang WNI di Kabul.

Kedutaan Besar di Kabul masih terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk mendapatkan perkembangan informasi pascaserangan bom.

KBRI Kabul juga terus berkomunikasi dengan WNI di Kabul dan mengimbau mereka untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari wilayah-wilayah rawan dan terus mengikuti perkembangan situasi setempat.

Bagi warga Indonesia yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor langsung Kedutaan Besar Indonesia di Kabul pada nomor +93797333444 dan +93202201066.