Kairo (ANTARA News) - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Senin (29/5) melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengenai cara-cara memerangi "terorisme" menurut kantornya.

Pernyataan kantor kepresidenan Mesir menyebutkan pembicaraan yang berlangsung di Kairo itu fokus pada "perjuangan melawan terorisme" dan kerja sama bilateral.

Lavrov sebelumnya membahas situasi di Libya dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry menurut Kementerian Luar Negeri Mesir.

"Kami berharap Rusia akan melakukan semua yang bisa dilakukan supaya kami bisa bersama-sama membasmi terorisme," kata Shoukry setelah bertemu dengan Lavrov.

Mesir berharap bisa "melanjutkan koordinasi yang erat dengan Rusia sebagai bagian dari kerja sama politik... tapi juga kerja sama keamanan dan intelijen untuk memberantas fenomena ini," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Di Libya, "keberadaan teroris dan kamp pelatihan yang berfungsi sebagai titik keberangkatan menuju wilayah Mesir merupakan ancaman langsung terhadap keamanan nasional Mesir," kata Shoukry.

Sisi dan para tamu dari Rusia sebelumnya "sepakat mengenai pentingnya menyatukan upaya internasional dalam perang melawan terorisme" dan meningkatkan kerja sama mereka untuk mencapai tujuan tersebut menurut kantor kepresidenan Mesir.

Menurut pernyataan itu, Sisi mengatakan kepada menteri-menteri Rusia bahwa Kairo ingin mendorong peningkatan kerja sama "ekonomi, komersial, dan industri" dengan Moskow.

Rusia sempat menangguhkan semua penerbangan ke Mesir setelah pengeboman pesawat penumpang Rusia yang mengangkut para turis yang berwisata resor Laut Merah pada Oktober 2015 yang menewaskan 224 orang penumpang dan krunya. Serangan itu diklaim oleh ISIS. (mr)



Baca juga: (Ini yang mendasari Mesir gempur Libya)

Baca juga: (Mesir gempur kamp-kamp Libya setelah pembantaian warga Kristen Koptik)