Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa, dibuka menurun sebesar 11,55 poin menyusul masih maraknya sentimen negatif yang beredar.

IHSG BEI dibuka turun 11,55 poin atau 0,20 persen menjadi 5.700,77 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 2,90 poin (0,30 persen) menjadi 950,91 poin.

"Akumulasi sentimen negatif baik dari dalam negeri maupun eksternal membayangi laju IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.

Dari dalam negeri, Nico Omer mengemukakan bahwa proyeksi inflasi yang tinggi pada bulan puasa dan Lebaran menjadi salah satu faktor negatif di dalam negeri.

Dari eksternal, lanjut dia, bursa saham global juga cenderung mengalami pelemahan menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump kembali melakukan hal kontroversi dengan meninggalkan pertemuan tingkat tinggi G7 di Sisilia tanpa memastikan komitmennya.

"Koreksi IHSG juga tidak lepas dari adanya pengaruh bursa saham global terutama bursa di kawasan Asia, yang cenderung menglami tekanan," katanya.

Sementara itu,analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa mulai memudarnya eforia atas kenaikan peringkat utang Indonesia dari Standard & Poors (S&P) juga turut menyebabkan laju IHSG cenderung tertahan.

"Namun, peluang kenaikan IHSG masih dapat terjadi seiring dengan fundamental ekonomi nasional yang kondusif," kata Reza.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 104,80 poin (0,53 persen) ke 19.577,77, indeks Hang Seng menguat 62,36 poin (0,24 persen) ke 25.701,63, dan Straits Times melemah 7,23 poin (0,25 persen) posisi 3.206,27.