Jakarta (ANTARA News) - Mereka yang pesimis lebih rendah kemungkinannya mengalami depresi ketimbang orang-orang yang optimis pasca mengalami kejadian buruk, menurut sebuah studi.

Dalam studi yang dilakukan psikolog Derek Isaacowitz itu, mereka yang pesimis cenderung berpikir negatif dan inilah yang membuat mereka lebih mempersiapkan diri menghadapi situasi yang tak menyenangkan.

Pada awalnya, orang akan bersikap positif kala menyiapkan diri untuk kejadian negatif. Namun, pada akhirnya, cara ini mungkin membuatnya berharap terlalu banyak tanpa menyesuaikan diri dengan ancaman. Inilah yang menjadi penyebab munculnya kejengkelan.

Memang, pemikiran positif bisa membuat seseorang berani mengambil risiko dan menjaganya tetap semangat. Namun, hal ini tak berlaku untuk semua orang. Bagi mereka yang kerap dilanda rasa khawatir, pikiran positif justru menyebabkan lebih banyak masalah.

Faktanya, optimisme (pemikiran positif) bisa berbalik menjadi hal buruk terutama untuk hal-hal yang berhubungan dengan situasi negatif. Jangan menyalahkan diri Anda bila Anda kurang bersemangat jika mengalami situasi negatif. Demikian seperti dilansir Times of India.