Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri bersama PT Industri Kereta Api (INKA) dan Kedutaan Besar Indonesia di Ethiopia telah melakukan serangkaian pertemuan dengan berbagai pihak terkait di Ethiopia (23-25/5) untuk membuka pasar baru di Afrika.

Delegasi Indonesia terdiri dari Wai Wahdan dan Mohamad Gufron, keduanya senior manajer PT INKA; Artanto Wargandinata, diplomat senior Kementerian Luar Negeri, dan Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Imam Santoso, berdasarkan keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri, yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menteri Public Enteprises Ethiopia, Girma Amante, menyatakan ingin mempelajari kemampuan Indonesia yang telah menguasai teknologi perkeretaapian dan menganggap produksi PT INKA merupakan alternatif yang sangat menjanjikan terhadap produk serupa asal negara lain.

"PT INKA datang pada saat yang tepat karena Ethiopia saat ini tengah membangun kembali transportasi kereta api," ujar Amante.

Hal serupa disampaikan oleh Dr. Getachew Betru, CEO dari Ethiopian Railways Cooperation (ERC), yang menyatakan minatnya terhadap berbagai produk PT INKA yang dianggap cocok dengan kebutuhan ERC pada berbagai proyek kereta api di Ethiopia.

Dalamrangka menindaklanjuti upaya pemasaran produk PT INKA, delegasi Indonesia langsung melakukan pembahasan dengan Kementerian Keuangan dan Pembangunan Ekonomi Ethiopia terkait dengan hal-hal teknis mengenai prosedur dan pembiayaan.

Ethiopia, meskipun merupakan negara Least Developed Country (LDC), telah memberikan perhatian besar pada pembangunan perkeretaapian. Addis Ababa, sebagai ibu kota Ethiopia, bahkan telah lebih dahulu dari Jakarta mengoperasikan kereta Light Rail Transit (sepanjang 34 km) pada 2016.

Selain itu, Ethiopia dan Djibouti pada tahun ini baru saja meresmikan jalur kereta listrik antara kedua negara, yang berjarak sekitar 900 km, yang akan mempercepat jalur distribusi ekspor-impor dari pelabuhan Djibouti ke Ethiopia. Kedua proyek besar tersebut dikerjakan bekerjasama dengan pihak China.

Sambutan pihak Ethiopia sangat besar, sebagaimana Amante yang meminta waktu bertemu delegasi Indonesia walaupun jadwal beliau sangat padat dan bersedia melakukan pertemuan pada malam hari.

Dengan sambutan yang sangat baik dari berbagai pihak, diharapkan kehadiran PT INKA dapat menjadi alternatif mitra pemerintah Ethiopia seperti yang dikatakan Amante.