Wina (ANTARA News) - Produsen minyak di dalam dan luar OPEC sepakat untuk memperpanjang pemangkasan produksi hingga 2018 guna mengurangi pasokan global yang dan menopang harga minyak mentah.

"Kami mempertimbangkan berbagai skenario dari enam sampai sembilan sampai 12 bulan dan kami bahkan mempertimbangkan opsi pemangkasan yang lebih tinggi," kata Menteri Energi Arab Saudi Khaled al Falih setelah pertemuan 24 negara di markas OPEC di Wina, Kamis.

"Semua indikasi menunjukkan bahwa pengurangan selama sembilan bulan optimal, dan akan membawa kita ke persediaan rata-rata lima tahun pada akhir tahun," kata Falih, yang memimpin pertemuan itu bersama dengan Menteri Energi Rusia Alexander Novak, dalam konferensi pers.

Di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan produksi minyak serpih AS yang akan menghapuskan upaya para produsen tersebut, Falih mengatakan bahwa mereka siap "melakukan apa saja yang diperlukan" untuk menstabilkan pasar, termasuk memperpanjang pengurangan produksi lebih lanjut.

Sebuah komite gabungan OPEC dan non-OPEC dijadwalkan untuk meninjau kemajuan pengurangan itu pada Juli di Rusia.

Akhir tahun lalu Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan 11 negara lainnya termasuk Rusia sepakat memangkas produksi sampai 1,8 juta barel per hari.

Tujuannya untuk mengurangi persediaan melimpah yang membantu menurunkan harga minyak dari 100 dolar AS lebih per barel pada 2014 menjadi hampir 25 dolar AS per barel pada awal 2016, demikian menurut warta kantor berita AFP.(hs)