Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Polisi Hero Bahtiar, mempersenjatai anggotanya di lapangan dengan senjata api pascaledakan bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam (24/5).

"Prosedur operasional standar ini kami keluarkan menyusul kerawanan anggota di lapangan terhadap ancaman terorisme," katanya, di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, polisi yang kini masuk dalam zona tidak aman adalah mereka yang bertugas harian di lapangan, di antaranya polisi lalu-lintas, tim patroli, dan Bhabinkamtibmas.

Polisi yang dipersenjatai pistol itu adalah mereka yang telah lolos dalam penilaian tes psikologi kepolisian.

"Memang belum semuanya menjalani tes psikologi, namun yang telah lulus kami imbau untuk selalu membawa senjata saat bertugas di lapangan," katanya.

Dia mengaku belum mendata berapa jumlah anggotanya yang kini dipersenjatai pistol, namun mayoritasnya dipastikan telah memiliki senjata api.

"Yang jelas mayoritas petugas lapangan kami sudah memiliki pistol," katanya.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 untuk memantau pergerakan serta potensi terorisme di Kota Bekasi. "Kalau ada tindakan terorisme yang berakses di Kota Bekasi, pasti ada koordinasi," katanya.

Dikatakan dia, petugas lapangannya saat ini menjadi peluang besar sebagai sasaran aksi terorisme.

"Pascapengeboman, ada peluang besar bagi anggota saya di lapangan menjadi korban. saya ingatkan agar mereka hati-hati, bagi yang punya senjata api, selalu gunakan untuk proteksi diri," katanya.

Dia juga mengimbau petugas patroli untuk tidak bergerak seorang diri. "Petugas patroli jangan ada yang tugas sendiri, kalau bisa jangan dua orang saja tapi minimal tiga orang," katanya