Brasilia (ANTARA News) - Polisi Brasil menangkap sedikitnya 43 orang, Kamis, termasuk penasihat senior menteri energi, atas tuduhan menggelapkan dana pekerjaan umum dari pemerintah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva. Pembongkaran itu meningkatkan kekhawatiran atas rencana empat tahun yang diluncurkan Lula pada Januari yang mencakup investasi swasta dan pemerintah senilai 250 milyar dolar dalam proyek-proyek prasarana. Proyek-proyek itu mencakup jalan raya, rel kereta-api, bandara serta pembangkit listrik tenaga air yang kontroversial di kawasan Amazon itu. Kelompok yang terdiri dari politikus dan pengusaha itu dituduh mencurangi tender-tender pemerintah, melakukan pemutihan uang, mengajukan rekening yang berlebihan dan menggelapkan dana pemerintah federal, provinsi dan kota, kata polisi federal dalam sebuah pernyataan. Diantara mereka yang ditangkap adalah Ivo Almeida Costa, penasihat Menteri Pertambangan dan Energi Silas Rondeau, dan gubernur negara bagian Marnahao, Brasil utara, Joise Reinaldo Tavares, kata seorang jurubicara kepolisian. Rondeau kemudian meminta Costa mengundurkan diri, kata seorang jurubicara kementerian tersebut. Lula dipilih kembali pada Oktober lalu meski pemerintahannya diguncang skandal-skandal korupsi yang melibatkan Partai Buruh kubunya yang berkuasa, dengan merebut hati para pemilih yang setia dengan kharismanya dan program-program kesejahteraan sosialnya yang luas. Ia mencapai kekuasaan dalam pemilihan umum 2002 dengan menjanjikan pemberantasan korupsi yang melanda perpolitikan Brasil. Lebih dari 400 polisi melaksanakan 124 surat perintah penangkapan, membekukan rekening bank dan menyita bangunan harta-benda. Semua tahanan akan dikirim ke ibukota negara itu, Brasilia, berdasarkan surat perintah pengadilan. Sebuah perusahaan konstruksi yang berpusat di Salvador di negara bgian wilayah utara Bahia dan cabang-cabangnya dituduh menyuap pejabat-pejabat pemerintah dengan sejumlah besar uang kontan, mobil mewah dan beaya perjalanan, kata polisi kepada Reuters.(*)