Presiden didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta rombongan terbatas mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis malam.
Kunjungan kerja Presiden kali ini dipercepat menyusul ledakan bom di halte bus Transjakarta di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5).
Presiden rencananya akan menjenguk para korban yang dirawat di RS Polri.
"Kita perintahkan untuk mengejar sampai ke akar-akarnya, karena kita tahu korban yang ada ini sudah keterlaluan, korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, supir angkot jadi korban, penjual lapak kelontong jadi korban, polisi jadi korban," kata Presiden di kediaman pribadinya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Surakarta pada Kamis (25/5).
Tiga korban meninggal berasal dari unsur kepolisian yaitu Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Imam Gilang Adinata.
Sedangkan korban luka adalah Bripda Ferri Nurcahya, Bripda Yogi Aryo, Bripda M Fauzi, Bripda M Al Agung Pangestu, Bripda Syukron, Bripda Pandu Dwi Laksono, Agung (supir Kopaja), Damai (supir mikrolet), Tasbik (karyawan BUMN), Susi A Fitriyani (mahasiswi), dan Jihan (mahasiswi).
Untuk mempermudah dan penanganan lebih lanjut seluruh korban yang kondisinya memungkinkan dipindah ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Tadinya, 11 korban terluka akibat ledakan bom itu menjalani perawatan di empat RS berbeda yaitu 4 orang korban di RS Premiere Jatinegara, 1 orang di RS Hermina, 4 orang di RS Polri Kramat Jati dan 2 orang di RS Budi Asih.
Presiden rencananya akan menjenguk para korban yang dirawat di RS Polri.
"Kita perintahkan untuk mengejar sampai ke akar-akarnya, karena kita tahu korban yang ada ini sudah keterlaluan, korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, supir angkot jadi korban, penjual lapak kelontong jadi korban, polisi jadi korban," kata Presiden di kediaman pribadinya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Surakarta pada Kamis (25/5).
Tiga korban meninggal berasal dari unsur kepolisian yaitu Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Imam Gilang Adinata.
Sedangkan korban luka adalah Bripda Ferri Nurcahya, Bripda Yogi Aryo, Bripda M Fauzi, Bripda M Al Agung Pangestu, Bripda Syukron, Bripda Pandu Dwi Laksono, Agung (supir Kopaja), Damai (supir mikrolet), Tasbik (karyawan BUMN), Susi A Fitriyani (mahasiswi), dan Jihan (mahasiswi).
Untuk mempermudah dan penanganan lebih lanjut seluruh korban yang kondisinya memungkinkan dipindah ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Tadinya, 11 korban terluka akibat ledakan bom itu menjalani perawatan di empat RS berbeda yaitu 4 orang korban di RS Premiere Jatinegara, 1 orang di RS Hermina, 4 orang di RS Polri Kramat Jati dan 2 orang di RS Budi Asih.