Jakarta (ANTARA News) - Sebagian besar korban yang cedera akibat ledakan bom Rabu malam (24/5) di Kampung Melayu akan dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto (RS Polri) di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis siang.

"Untuk mempermudah dan penanganan lebih lanjut, kami akan kumpulkan seluruh korban yang kondisinya memungkinkan untuk dipindah ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Umar Shahab di Jakarta, Kamis.

Umar mengatakan sebelas korban terluka akibat ledakan bom itu menjalani perawatan di empat rumah sakit dengan rincian empat di Rumah Sakit Premiere Jatinegara, satu orang di Rumah Sakit Hermina, empat orang di Rumah Sakit Polri dan dua orang di Rumah Sakit Budi Asih.

Evakuasi akan dilakukan pada semua korban yang masih menjalani perawatan kecuali Bripda Yogi, satu dari empat korban yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Premiere Jatinegara, karena kondisi Bripda Yogi tidak memungkinkan untuk evakuasi.

"Selama pasien tidak layak evakuasi, RS tidak akan memberangkatkan. Itu prosedur tetap di tiap-tiap RS. Jangan sampai evakuasi justru memperberat kondisi pasien," kata Umar.

Umar menambahkan seluruh biaya perawatan korban yang berasal dari anggota Polri akan ditanggung kedinasan, sementara biaya perawatan masyarakat umum yang menjadi korban akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Jadi, tidak membebani masyarakat," kata Umar.

Umar menjelaskan bahwa kepolisian menaikkan pangkat tiga polisi yang tewas akibat ledakan bom itu dan menawarkan ke keluarga untuk memakamkan korban di Taman Makam Pahlawan.

"Kami tawarkan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Tapi itu diputuskan oleh keluarga," katanya.