Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu ditutup melemah sebesar 27,18 poin seiring aksi ambil untung yang dilakukan sebagian besar investor.

IHSG BEI ditutup turun 27,18 poin atau 0,47 persen menjadi 5.703,43 poin, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 5,96 poin (0,62 persen) menjadi 953,23 poin.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa eforia kenaikan peringkat Indonesia oleh Standard & Poors (S&P) dirasa telah mereda sehingga pelaku pasar kembali melanjutkan aksi ambil untung.

"Kecenderungan aksi jual tidak terlepas dari kenaikan IHSG yang terlalu cepat pascadiumumkannya kenaikan peringkat utang Indonesia oleh S&P," katanya.

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga mulai kembali melakukan valuasi harga terhadap saham-saham yang dinilai terlalu tinggi atau kemahalan.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bahwa katalis positif dalam negeri cenderung mulai minim. Saat ini, investor sedang menunggu data inflasi Mei 2017 yang sedianya akan dirilis pada awal bulan depan.

Ia mengemukakan bahwa saham sektor keuanga menjadi penekan IHSG pada Rabu ini (24/5). Aksi beli investor pun cenderung kecil nilainya.

Berdasarkan catatan BEI, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" di pasar saham domestik mencapai sebesar Rp11,875 miliar pada Rabu ini (24/5).

Frekuensi transaksi di BEI hari ini mencapai 280.528 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,46 miliar lembar saham senilai Rp6,30 triliun. Sebanyak 138 saham naik, 191 saham menurun, dan 120 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Dari bursa regional dilaporkan, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo naik 129,70 poin (0,66 persen) ke 19.742,98, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 25,35 poin (0,10 persen) ke 25.428,50, dan indeks Straits Times Singapura menguat 8,55 poin (0,27 persen) posisi 3.231,24.