Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah dan rakyat Indonesia mengutuk serangan bom yang terjadi saat konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris, Senin malam waktu setempat (Selasa pagi WIB).
"Tentu saja Indonesia mengutuk serangan yang baru saja terjadi, dan pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan duka cita yang sangat dalam bagi korban dan keluarga korban dari serangan teror yang baru saja terjadi di Manchester," kata Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di Jakarta, Selasa.
Polisi Inggris mengatakan 22 orang, termasuk beberapa anak-anak, tewas dan 59 orang lainnya terluka dalam serangan bunuh diri tunggal setelah pergelaran musik Ariana Grande di Manchester, Inggris, Senin.
Pihak kepolisian Inggris juga mengonfirmasi bahwa pelaku ledakan bunuh diri tersebut tewas di tempat kejadian.
Terkait informasi mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang mungkin terdampak kejadian itu, Retno menyampaikan informasi terkini (update) dari wakil ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Manchester, terdapat tiga WNI yang ikut menyaksikan konser tersebut, yakni dua mahasiswa strata satu (S1) dan satu mahasiswa strata dua (S2).
"Ketiganya sudah kembali dengan selamat, jadi itu update terakhir yang kami peroleh dari duta besar kita di London," katanya.
Retno mengemukakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London telah menugasi seorang diplomat fungsi kekonsuleran ke Manchester guna mendapatkan informasi langsung terkait korban.
"Seperti yang saya sampaikan tadi pagi bahwa kita juga mulai melakukan kontak dengan rumah sakit-rumah sakit sekitar Manchester," demikian Retno LP Marsudi.
Otoritas Inggris menetapkan status keamanan siaga dua yang berarti serangan susulan oleh teroris dianggap sangat mungkin terjadi setelah ledakan bom bunuh diri di akhir konser penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Ariana Grande, di Manchester, Senin
Indonesia kutuk serangan teror di Manchester Inggris
23 Mei 2017 19:15 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: