Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengirimkan delegasi utusan khusus untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperkuat jalinan kerja sama antarkedua negara.

Delegasi Utusan Khusus Presiden Korsel Moon Jae-in itu dipimpin Wali Kota Seoul Park Won-Soon, yang diterima oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan bahwa kedatangan Wali Kota Seoul dalam kapasitas sebagai Utusan Khusus Presiden Korsel untuk ASEAN.

"Jadi, selain dengan beberapa negara besar, Presiden Korsel juga menunjuk seorang utusan khusus untuk ASEAN, dan ini tentunya menunjukkan komitmen Korsel untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN," katanya.

Retno, yang mendampingi Presiden Jokowi, dalam pertemuan itu mengatakan bahwa pembicaraan menyinggung tentang hubungan kedua negara.

Presiden Jokowi sekira setahun silam berkunjung ke Korsel dan mendapatkan anugerah Warga Kehormatan (Honour Citizenship) dari Kota Seoul, bahkan sudah ada hubungan kerja sama antara Seoul dengan Jakarta.

"Jadi, inti pesannya adalah komitmen dari Pemerintah Korsel yang baru untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia sebagai negara yang paling besar di ASEAN dan tentunya ASEAN sebagai satu kelompok," ujarnya.

Ia menimpali. "Dalam pertemuan tadi juga terdapat pesan saat pertemuan G20 di Hamburg, Jerman, bulan Juli, Presiden Korsel juga ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi."

Selain itu, menurut dia, disampaikan komitmen untuk investasi, perdagangan, dan kerja sama yang lain karena Korsel merupakan salah satu mitra terpenting Indonesia baik untuk perdagangan maupun investasi.

"Untuk investasi kalau tidak salah terbesar ketiga di Indonesia. Oleh sebab itu, utusan khusus membawa pesan mengenai komitmen Pemerintah Korsel untuk meningkat kerja sama di bidang ekonomi terutama perdagangan dan investasi," katanya.

Utusan khusus pada kesempatan itu juga menyerahkan surat utusan sebagai tanda pembaruan komitmen (renewal of commitment) dari Presiden Korsel kepada Presiden Jokowi. Presiden Korsel Moon Jae-in menjadi pemimpin di Negeri Ginseng itu setelah menang dalam pemilihan umum 9 Mei 2017.

Presiden Jokowi dan Presiden Korsel Moon Jae-in dijadwalkan bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 Negara (Group 20/G20) di Hamburg, Jerman, pada Juli 2017.

"Kerja sama kan sudah ada, karena ini pemerintah baru, maka ini renewal of commitment, kerja sama sudah ada, sudah kuat, maka pemerintah Korsel merasa perlu memperbarui," demikian Retno Marsudi.