Jakarta (ANTARA News) - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan layanan khusus berupa takjil untuk berbuka puasa bagi para pelanggan Transjakarta selama bulan suci Ramadhan.

"Khusus selama bulan puasa, ada takjil yang kami sediakan untuk seluruh pelanggan Transjakarta. Takjil itu kami sediakan di semua halte Transjakarta," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Dia mengatakan takjil tersebut tersedia mulai pukul 17.30 hingga 18.00 WIB atau tepat pada saat jam berbuka puasa. Takjil itu bisa didapatkan secara cuma-cuma atau gratis setelah penumpang melakukan tap in di halte Transjakarta.

"Takjil itu gratis, berupa minuman teh dalam kemasan. Takjil itu bisa dinikmati di halte maupun di dalam bus. Jadi, kalau pada hari-hari biasa ada larangan makan dan minum di dalam bus, khusus selama bulan puasa, saat jam buka puasa, diperbolehkan untuk minum dan makan makanan kecil di dalam bus," ujar Budi.

Lebih lanjut, dia menuturkan takjil tersebut merupakan bantuan dari perusahaan swasta, yakni PT Coca Cola. Perusahaan tersebut akan menyediakan sebanyak 400.000 botol minuman teh sebagai takjil bagi para penumpang Transjakarta.

"Tentu saja kami berterima kasih karena ada pihak swasta yang merasa terpanggil untuk meningkatkan pelayanan Transjakarta kepada para pelanggan. Totalnya ada 400.000 botol. Kalau dihitung rata-rata per hari, kami bisa sediakan 20.000 botol untuk semua halte," tutur Budi.

Sementara itu, terkait waktu operasional bus Transjakarta selama Ramadhan, dia mengungkapkan tidak ada perubahan. Hanya saja, aka nada perubahan jam sibuk bagi para penumpang Transjakarta.

Dia memperkirakan jam sibuk pada pagi hari selama bulan puasa akan berlangsung mulai pukul 05.00 hingga 08.00 WIB, sedangkan pada hari biasanya pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Sementara itu, jam sibuk saat pulang kantor selama bulan puasa yaitu mulai pukul 15.00 hingga 18.00 WIB, sedangkan pada hari biasanya pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.

"Jam sibuk di pagi hari akan lebih pagi, dan jam sibuk saat pulang kantor jadi lebih cepat. Sebagai antisipasi lonjakan penumpang, kami sediakan lebih banyak bus pada jam-jam tersebut. Jadi, jangan sampai ada antrian penumpang," ungkap Budi.