Jakarta (ANTARA News) - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan status kelayakan investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat internasional Standard and Poors (S&P) membuat surat utang Indonesia menjadi semakin kompetitif.
"Harapannya dengan S&P investment grade, cost of fund (biaya dana) menjadi turun lagi. Ini membuat surat utang kita menjadi kompetitif dan yang paling penting biaya bunganya turun," kata Bambang di salah satu hotel berbintang di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan penaikan peringkat surat utang ini membuka peluang Indonesia mencari utang dari pasar.
"Dulu itu banyak lembaga-lembaga yang punya uang hanya mau membeli surat berharga kalau dari tiga pemeringkat semuanya sudah investment grade. Kalau saya lihat selama ini, kita dengan dua dari tiga, itu pun cost-nya setara investment grade," tutur Bambang.
Jumat pekan lalu S&P menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi dengan tingkat BBB- dari sebelumnya BB+, dan berprospek stabil.
Pencapaian layak investasi ini menunjukkan adanya kepercayaan tinggi dari dunia kepada perekonomian Indonesia sehingga menurunkan biaya utang pemerintah agar lebih efisien dan memberikan ruang fiskal lebih besar.
S&P menaikkan peringkat Indonesia karena sejumlah indikator perekonomian hingga proyeksi ekonomi Indonesia masa mendatang. Pengelolaan APBN yang baik juga menjadi salah satu faktor penyebab Indonesia naik peringkat.
Lembaga pemeringkat Fitch telah memberikan rating BBB- (investment grade) kepada Indonesia pada 21 Desember 2016, sedangkan Moodys memberikan rating Baa3 (investment grade) untuk Indonesia pada 8 Februari 2017.
Peringkat S&P membuat surat utang Indonesia kian kompetitif
22 Mei 2017 16:07 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: