Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA News) - Maskapai Malaysia Malindo Air akan berganti nama menjadi Batik Malaysia mulai Semester 2017 sebagai langkah ekspansi bisnis sekaligus memperluas jaringan Lion Group.

Pendiri Lion Group Rusdi Kirana sewaktu penyambutan kedatangan Boeing 737 Max 8 di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2, Kuala Lumpur, Senin, mengatakan pergantian nama itu agar operasi maskapai menjadi lebih terintegrasi.

"Supaya dia integrated. Sekarang kan Malindo terbang Kuala Lumpur - Bali - Brisbane, nah kalau namanya Malindo ketika dia terbang dari Jakarta kita paketnya susah. Tapi kalau namanya sama, ketika konsumen buka situs nanti penerbangannya bisa terintegrasi," kata Rusdi.

Namun, manajemennya tetap sama, hanya diubah namanya saja dan tetap berpusat di Malaysia, untuk mempermudah operasi penerbangan, terutama penerbangan internasional.

"Sebagai contoh, misalnya mau terbang ke Hongkong, penumpang bisa terbang Jakarta - Kuala Lumpur pakai Batik Indonesia, lalu gabung penerbangan Kuala Lumpur - Hong Kong dengan Batik Malaysia," terang dia.

CEO Malindo Air Chandran Rama Muthy menjelaskan penggantian nama adalah ekspansi bisnis untuk menjangkau lebih banyak destinasi.

"Karena punya destinasi ke 16 negara, kita punya Batik Indonesia dan Batik Malaysia, kita bisa kolaborasi lebih baik, kita bisa mengangkut banyak turis dan ini lebih mudah untuk menjualnya ke pasar," katanya.

Sekarang ini dia mengatakan kapasitas tersedia, yaitu 11 juta penumpang, namun ti gkat keterisian hanya sampai 5,8 juta penumpang tahun inj dan akan ditingkatkan menjadi delapan juta penumpang tahun depan.