Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah terus melakukan pembenahan dalam sarana infrastruktur dan perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

"Kita terus menciptakan pemerataan pembangunan melalui fokus belanja negara dari sisi infrastruktur maupun belanja untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia," kata Sri Mulyani saat menjadi inspektur upacara Hari Kebangkitan Nasional di Jakarta, Senin.

Sri Mulyani menjelaskan pembangunan infrastruktur merupakan hal yang sangat strategis untuk mendukung konektivitas, sedangkan peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat penting agar para pegawai memiliki kemampuan berpikir maju dalam era kompetisi.

Untuk mewujudkan dua hal tersebut, Sri Mulyani memastikan instrumen APBN akan digunakan untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, hingga daerah perbatasan, agar cita-cita Indonesia yang adil, makmur dan berkeadilan dapat tercapai.

"Reformasi dari sisi perpajakan memandatkan untuk meningkatkan kinerja dari sisi penerimaan, serta memperbaiki distribusi juga. Kementerian Keuangan dapat menggunakan instrumen fiskal dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur," ujarnya.

Terkait momentum hari Kebangkitan Nasional, Sri Mulyani mengharapkan para pegawai Kementerian Keuangan bisa mengambil semangat para pemuda, agar mampu bersikap profesional, memiliki kompetensi, integritas serta komitmen untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.

"Kemenkeu dengan jumlah pegawai 70.257, sebanyak 50 persennya generasi muda. Saya berharap generasi muda ini mampu meneruskan estafet semangat Budi Utomo dalam menciptakan Indonesia merdeka untuk mewujudkan cita-cita kita sebagai bangsa," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta agar pelaksanaan APBN 2017, dengan postur pendapatan negara sebesar Rp1.750,3 triliun dan belanja negara sebanyak Rp2.080,4 triliun, dapat dilakukan secara efektif untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka dari kemiskinan, kebodohan maupun ketertinggalan.

"Angka ini hanya akan menjadi angka tidak bermakna, kalau tidak disertai strategi pemikiran, untuk bisa menggunakan setiap sumber daya keuangan negara dalam mewujudkan pembangunan Indonesia yang merata. Ini momen kita untuk menyampaikan rasa persatuan dan kesatuan terhadap Indonesia raya," ujarnya.

Dalam upacara yang berlangsung di lapangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, ikut hadir Wakil Menteri Keuangan, Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal Anggaran, Direktur Jenderal Perbendaharaan, Direktur Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kepala BKF serta para pegawai dari lingkungan Kementerian Keuangan.