Program Bali Mandara raih tiga penghargaan Top 99
21 Mei 2017 17:34 WIB
Sejumlah siswi SMP menampilkan Tari Sekar Jagat dalam rangkaian gelar seni akhir pekan Bali Mandara Nawanatya 2017 di Taman Budaya, Denpasar, Rabu (3/5/2017). Pagelaran yang diikuti oleh siswa-siswi SMP tersebut untuk memberikan ruang bagi seniman muda di Bali dalam berekspresi sekaligus mengangkat potensi budaya yang dimiliki masing-masing daerah. (ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
Denpasar, 21/5 (Antara) - Tiga program Bali Mandara berhasil meraih tiga penghargaan nasional dalam ajang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"Kita patut berbangga karena tiga program unggulan Bali Mandara meraih tiga penghargaan sekaligus di ajang bergengsi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017. Namun kita jangan terlena, kita gunakan penghargaan yang diraih sebagai pecut untuk bekerja lebih baik ke depannya dan tetap berinovasi dalam upaya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, sehingga Bali yang Mandara dapat terwujud," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Minggu.
Ketiga program Bali Mandara yang meraih penghargaan tersebut adalah SMA Negeri Bali Mandara dengan judul inovasi Mencerdaskan Si Miskin Menjadi Generasi Emas, Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) dari unit Biro Humas Setda Provinsi Bali serta inovasi Simantri : Bali Go Green , Petani Sejahtera dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PANRB Asman Abdur di Gelora Joko Samudro, Kabupaten Gresik Jawa Timur, Sabtu (20/5).
"Raihan prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras semua pihak dan ke depannya inovasi akan terus dilakukan dalam upaya memberikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat," ucap Dewa Mahendra.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bali Putu Astawa.
Dia mengemukakan penghargaan yang diraih merupakan suatu prestasi yang patut dibanggakan karena dari 3.054 inovasi yang ikut dalam kompetisi, Pemprov Bali meraih tiga penghargaan sekaligus dan masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
"KemenPANRB memberikan apresiasi atas inovasi yang telah dilakukan Pemprov Bali. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran pimpinan yang telah mengagas ide atau pemikiran cerdas dan melaksanakannya dengan tulus ikhlas. Pengakuan pemerintah terhadap inovasi ini juga sekaligus merupakan lompatan paradigma pelayanan publik sebagi pondamen manajemen pembangunan menuju Bali yang Mandara," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan raihan prestasi tersebut akan mendorong Pemprov Bali untuk terus melakukan inovasi guna mengakselerasi pelayanan publik dan menjalankan program-program yang lebih bagus dan terinovasi.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Ida Bagus Wisnuardhana berharap agar raihan prestasi atas program Simantri yang merupakan suatu inovasi dalam bidang pertanian dapat mewujudkan Bali sebagai Green Province dan meningkatkan kesejahteraan para petani di Bali pada khususnya dan bisa menjadi model inovasi dalam bidang pertanian bagi daerah lainnya di Indonesia.
Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun ini diikuti 20 kementerian, 3 lembaga, 21 provinsi, 34 kabupaten, 15 kota, 2 BUMN dan 4 BUMD. Proses penilaian membutuhkan proses panjang, dari 3.054 inovasi pelayanan publik yang terdaftar melalui aplikasi Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SiNovik), dilakukan seleksi administrasi dan terdapat 1.373 inovasi yang lolos ke tahap selanjutnya.
Setelah tahap tersebut dilakukan desk evaluasi oleh tim evaluasi yang terdiri dari para dosen senior perguruan tinggi yang berpengalaman sebagai asesor pada perguruan tinggi.
Hasilnya, terpilih 150 proposal dengan nilai tertinggi untuk diserahkan kepada tim panel independen. Tim ini kemudian melakukan kajian untuk kemudian memilih Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017. Selanjutnya, Kementerian PANRB akan memilih 40 jawara inovasi yang merupakan inovasi terbaik tahun ini dan untuk mencapai Top 40, inovator harus mengikuti presentasi dan wawancara.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada tanggal 28 April 2017 telah melakukan pesentasi dan wawancara dengan tim penilai yang terdiri dari akademisi dan tokoh nasional seperti JB Kristiadi, R Siti Zuhro, Neneng, Wawan Sobari, Tulus Abadi dan Refly Harun di Kementerian PAN-RB RI.
Menurut rencana, penyerahan penghargaan Top 40 akan dilaksanakan pada Juli 2017 dan akan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo bersamaan dengan penyelenggaraan International Public Service Exhibition (IPSE) 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).
"Kita patut berbangga karena tiga program unggulan Bali Mandara meraih tiga penghargaan sekaligus di ajang bergengsi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017. Namun kita jangan terlena, kita gunakan penghargaan yang diraih sebagai pecut untuk bekerja lebih baik ke depannya dan tetap berinovasi dalam upaya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, sehingga Bali yang Mandara dapat terwujud," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Minggu.
Ketiga program Bali Mandara yang meraih penghargaan tersebut adalah SMA Negeri Bali Mandara dengan judul inovasi Mencerdaskan Si Miskin Menjadi Generasi Emas, Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) dari unit Biro Humas Setda Provinsi Bali serta inovasi Simantri : Bali Go Green , Petani Sejahtera dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PANRB Asman Abdur di Gelora Joko Samudro, Kabupaten Gresik Jawa Timur, Sabtu (20/5).
"Raihan prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras semua pihak dan ke depannya inovasi akan terus dilakukan dalam upaya memberikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat," ucap Dewa Mahendra.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bali Putu Astawa.
Dia mengemukakan penghargaan yang diraih merupakan suatu prestasi yang patut dibanggakan karena dari 3.054 inovasi yang ikut dalam kompetisi, Pemprov Bali meraih tiga penghargaan sekaligus dan masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
"KemenPANRB memberikan apresiasi atas inovasi yang telah dilakukan Pemprov Bali. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran pimpinan yang telah mengagas ide atau pemikiran cerdas dan melaksanakannya dengan tulus ikhlas. Pengakuan pemerintah terhadap inovasi ini juga sekaligus merupakan lompatan paradigma pelayanan publik sebagi pondamen manajemen pembangunan menuju Bali yang Mandara," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan raihan prestasi tersebut akan mendorong Pemprov Bali untuk terus melakukan inovasi guna mengakselerasi pelayanan publik dan menjalankan program-program yang lebih bagus dan terinovasi.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Ida Bagus Wisnuardhana berharap agar raihan prestasi atas program Simantri yang merupakan suatu inovasi dalam bidang pertanian dapat mewujudkan Bali sebagai Green Province dan meningkatkan kesejahteraan para petani di Bali pada khususnya dan bisa menjadi model inovasi dalam bidang pertanian bagi daerah lainnya di Indonesia.
Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun ini diikuti 20 kementerian, 3 lembaga, 21 provinsi, 34 kabupaten, 15 kota, 2 BUMN dan 4 BUMD. Proses penilaian membutuhkan proses panjang, dari 3.054 inovasi pelayanan publik yang terdaftar melalui aplikasi Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SiNovik), dilakukan seleksi administrasi dan terdapat 1.373 inovasi yang lolos ke tahap selanjutnya.
Setelah tahap tersebut dilakukan desk evaluasi oleh tim evaluasi yang terdiri dari para dosen senior perguruan tinggi yang berpengalaman sebagai asesor pada perguruan tinggi.
Hasilnya, terpilih 150 proposal dengan nilai tertinggi untuk diserahkan kepada tim panel independen. Tim ini kemudian melakukan kajian untuk kemudian memilih Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017. Selanjutnya, Kementerian PANRB akan memilih 40 jawara inovasi yang merupakan inovasi terbaik tahun ini dan untuk mencapai Top 40, inovator harus mengikuti presentasi dan wawancara.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada tanggal 28 April 2017 telah melakukan pesentasi dan wawancara dengan tim penilai yang terdiri dari akademisi dan tokoh nasional seperti JB Kristiadi, R Siti Zuhro, Neneng, Wawan Sobari, Tulus Abadi dan Refly Harun di Kementerian PAN-RB RI.
Menurut rencana, penyerahan penghargaan Top 40 akan dilaksanakan pada Juli 2017 dan akan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo bersamaan dengan penyelenggaraan International Public Service Exhibition (IPSE) 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: