Semarang (ANTARA News) - Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Irjen Pol Anas Yusuf meminta orang tua yang anaknya sedang menempuh di lembaga pendidikan itu tidak cemas menyusul insiden tewasnya taruna tingkat II Mohammad Adam yang diduga akibat dianiaya seniornya.

"Saya yakin orang tua khawatir, tetapi tidak perlu cemas," katanya di Semarang, Sabtu malam.

Ia menegaskan akan meningkatkan pengawasan agar peristiwa tersebut tidak terulang.

Dalam kesempatan itu, Anas juga menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua Brigadir Dua Mahommad Adam.

Ia menyatakan siap bertanggung jawab terhadap persoalan tersebut, apapun konsekuensinya.

Ia juga akan melakukan evaluasi terhadap mekanisme pendidikan di Akademi Kepolisian tersebut.

"Sebenarnya sudah maksimal, tetapi tetap ada kekurangan," katanya.

Salah satu yang yang menjadi perhatian utama dalam evaluasi tersebut, menurut dia, yakni kegiatan kumpul korps para taruna.

Menurut dia, kegiatan kumpul korps tersebut sesungguhnya bermanfaat untuk meningkatkan kebersamaan.

Namun, lanjut dia, terdapat tindakan yang tidak boleh dilakukan.

Sebelumnya, Penyidik Direktorat Reserse Krimimal Umum Polda Jawa Tengah menetapkan 14 tersangka penganiayaan hingga tewas terhadap taruna tingkat II Akpol Semarang, Brigadir Dua Mohammad Adam.

Sebanyak 14 tersangka tersebut merupakan taruna tingkat III yang merupakan senior korban.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan.

(T.I021/M029)