Pontianak (ANTARA News) - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji yakin aparat kepolisian dan TNI mampu menciptakan keamanan dan kenyamanan di kota itu.

"Saya sepakat dan sepaham, dengan Polri dan TNI, yang menginginkan Kota Pontianak harus tetap aman, apalagi Pontianak sebagai kota jasa dan perdagangan yang modal utamanya keamanan," kata Sutarmidji seusai mengikuti apel gelar pasukan oleh Polri dan TNI di Taman Alun-alun Kapuas Pontianak, Jumat.

Ia berharap, kegiatan besok Sabtu (20/5), yakni Pekan Gawai Dayak XXXII dan aksi bela ulama sama-sama berjalan lancar, aman dan tertib.

"Kalau keduanya berjalan dengan baik, maka Kota Pontianak sebagai kota jasa dan perdagangan akan selalu nyaman. Jangan dijadikan Pontianak sebagai panggung yang membuat citranya menjadi tidak baik," ungkapnya.

Karena menurut dia, dalam menciptakan citra dan iklim yang baik sangat mahal. "Sehingga ke depannya saya berharap, agar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan musyawarah, dan penegakan hukum," kata Sutarmidji.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak mengimbau kepada seluruh masyarakat kota itu, agar bersama-sama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan kota itu, bersama-sama aparat kepolisian dan TNI.

Sementara itu, Polresta Pontianak, Jumat sore, gelar pasukan untuk pengamanan kegiatan Pekan Gawai Dayak (PGD) XXXII, dan aksi damai bela ulama oleh kelompok tertentu yang berlangsung Sabtu (20/5).

Kapolresta Pontianak, Kombes (Pol) Iwan Imam Susilo mengatakan, pihaknya akan menurunkan sebanyak 2.800 personel polisi dan cadangan sebanyak 900 personel, serta dibantu oleh personel dari TNI, dan Satpol PP Kota Pontianak pada pengamanan kegiatan besok.

"Tentunya kami berharap, kegiatan tersebut, berjalan dengan aman dan damai, dan tidak ada gejolak. Pada prinsifnya kami siap melakukan pengamanan pada tiga acara besok, yakni Pekan Gawai Dayak, Pawai Budaya, dan aksi damai bela ulama dengan konsentrasi massa dari Masjid Raya Mujahidin menuju Mapolda Kalbar," ungkapnya.

Iwan menambahkan, dalam pengamanan besok, pihaknya lebih mengedepankan tindakan persuasif dan akan menindaktegas siapapun pelaku yang berusaha mengacau atau mengganggu Kamtibmas.

Ia mengimbau kepada masyarakat Kota Pontianak agar tidak perlu khawatir dan tetap tenang, karena PGD merupakan agenda budaya tahunan yang diharapkan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kalbar.

"Sementara untuk kegiatan aksi damai dalam menyampaikan pendapatnya di muka umum juga akan kami berikan pelayanan dan pengamanan, sehingga tidak sampai mengganggu masyarakat lainnya," katanya.