Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengundang Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani untuk menjadi pembicara dalam simposium yang akan digelar untuk merayakan Hari Ibu.

"Kami berencana membuat simposium Hari Ibu dan mengundang Ibu Negara Afghanistan yang terkenal, bagaimana melakukan misi perdamaian melibatkan perempuan sebagai juru damai," ujar Yohana dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Berkaitan dengan Hari Ibu 22 Desember, tema yang akan diangkat dalam simposium adalah ibu sebagai pembawa pesan perdamaian.

Selain Ibu Negara Afghanistan, juga diundang para menteri dari negara lain untuk berbagi karena setiap negara memiliki karakter berbeda dalam menghadapi konflik.

Menurut Yohana, Afghanistan tertarik menerapkan program pemberdayaan perempuan dan menjadikan Indonesia sebagai contoh.

Program unggulan yang dimiliki Kementerian PPPA antara lain 3Ends, yakni mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan orang dan mengakhiri ketidakadilan akses ekonomi terhadap perempuan.

Ada pun untuk kondisi perempuan di Afghanistan, dinilainya sudah mulai diberdayakan, salah satunya dapat dilihat dari tiga menteri perempuan dalam kabinet sekarang.

"Ekonomi juga ada perubahan, banyak perempuan Afghanistan belajar keluar, tetapi perempuan jarang berjalan di publik," tutur dia.

Pemerintah Afghanistan, kata Yohana, tengah berkomitmen memajukan perempuan, namun Kementerian Perempuan Afghanistan yang baru berusia 16 tahun belum berpengalaman menjalankan program-programnya.

PAda 15-16 Mei 2017 Yohana mengunjungi Afghanistan untuk bertemu dengan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani, Ibu Negara Rula Ghani dan Menteri Perempuan Afghanistan Delbar Nazari guna membahas kerja sama pemberdayaan perempuan yang nota kesepahamannya telah ditandatangani pada 2012.

Dia juga menjadi pembicara utama pada simposium "Afghan Women, Messengers of Peace" di Kabul.