Baghdad (ANTARA News) - Petempur Syiah Irak merebut pangkalan udara dari pemberontak ISIS, pada Kamis, sehingga mendapatkan pijakan strategis di gurun barat agar mereka bisa maju menuju perbatasan Suriah.

Pada saat pasukan keamanan pemerintah Irak terlibat dalam pertarungan melelahkan di Mosul, petempur itu bergerak maju melawan ISIS melalui daerah padat penduduk ke arah barat daya.

Pada pekan lalu, petempur itu, yang dikenal sebagai Pasukan Gerakan Rakyat (PMF), atau Hashid Shaabi, melancarkan serangan untuk merebut kembali distrik Qairawan, sekitar 95 km barat Mosul.

Pangkalan udara Sahl Sinjar terletak sekitar 65 km timur perbatasan Suriah.

"Setelah rehabilitasi, pangkalan udara akan menjadi markas penting untuk pasukan Hashid dan helikopter Irak untuk mengangkut petempur dan senjata," kata Karim al-Nuri dari Organisasi Badr, yang berkuasa.

"Pangkalan udara itu akan membantu mengejar para teroris di tempat terbuka dan wilayah gurun perbatasan dengan Suriah," tambahnya.

Kepala PMF, Falih al-Fayyadh, telah bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus pada Kamis, dan berdiskusi secara "dekat dan langsung" mengenai kerja sama militer melawan kelompok ISIS di sepanjang perbatasan wilayah mereka, kata media pemerintah Suriah.

Tidak seperti pasukan keamanan Irak regular, PMF tidak menerima dukungan dari pasukan gabungan pimpinan AS.

Puluhan ribu petempur Syiah Irak berperang di Suriah atas nama pemerintahan Bashar, yang didukung oleh Iran, meski PMF tidak terlibat secara resmi di seluruh perbatasan.

Secara resmi, mereka bertanggung jawab kepada pemerintah di Baghdad. PMF terbentuk ketika ISIS menguasai sepertiga wilayah Irak, termasuk Mosul, hampir tiga tahun lalu.

(Uu.Aulia/KR-AMQ/B002)


Baca juga: (ISIS andalkan sepeda motor bunuh diri di Kota Tua, Mosul)