Ambon (ANTARA News) - Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Richard Tatu mengakui pihaknya masih menyelidiki apa modus teror bom yang dilakukan dua oknum yang diduga sebagai pelaku di Desa Waisamu, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat.

"Pelaku teror bom di SBB sudah tertangkap berkat kerjasama antara Dirkrimum Polda Maluku dengan aparat TNI dan penanganan kasusnya berlangsung di Polres SBB," kata Kabid Humas di Ambon, Kamis.

Dua oknum pelaku yang diduga sebagai orang yang melemparkan bom rakitan di Desa Waisamu pada Selasa, (18/4) lalu ini sementara menjalani pemeriksaan di Polres SBB.

"Kita belum bisa menyimpulkan apa modus operandinya, apakah disuruh orang atau bagaimana yang jelas masih berproses karena sementara dalam penyelidikan," ujarnya.

Insiden peledakan bom rakitan pada Selasa, (18/4) saat itu selain terjadi di Desa Waisamu (Pulau Seram), juga terjadi di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.

Menurut Kabid Humas, untuk insiden pelemparan bom rakitan di Waisamu sebanyak dua kali dimana ledakan pertama terjadi di depan rumah mantan kepala desa setempat, Abraham Rehunusa sekitar pukul 03.40 WIT dan ledakan kedua di depan rumah salah satu warga bernama Wiliam Lewerissa.

Ledakan tersebut membuat warga jadi emosi dan sempat melakukan pemblokiran ruas jalan Trans Seram yang melintasi desa tersebut menuju Piru, Ibu Kota Kabupaten SBB dengan menggunakan kayu dan batu.

Namun emosi warga dapat diredam setelah Kapolres SBB AKBP Agus Setiawan bersama Komandan Kodim 1502, Letkol Inf Ahmad Fikri Dalimunthe turun ke lokasi kejadian bersama sejumlah personelnya, termasuk Satgas BKO Yonif 726/Tamalate.

"Kita berharap lewat penyelidikan dan penyidikan intensif, motif kedua pelaku pelemparan bom rakitan ini bisa terungkap dan mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang telah menimbulkan keresahan dan emosi warga," katanya.

(T.D008/J007)