Penataan kawasan GBK ditargetkan selesai Desember 2017
18 Mei 2017 22:29 WIB
Penandatanganan kontrak penataan kawasan GBK disaksikan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Utama PPK-GBK Winarto dan jajaran Satgas Asian Games XVIII 2018, Kamis (18/5). (Antara/Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Jakarta (Antara) - Jelang pelaksanaan Asian Gamex XVIII 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memacu penyelesaian pembangunan infrastruktur venue olahraga dan wisma atlet baik di Kemayoran, Jakarta maupun di Jakabaring, Palembang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan target penyelesaian pembangunan dan renovasi infrastruktur pendukung Asian Games XVIII 2018 yang dilakukan oleh Kementerian PUPR masih sesuai jadwal, bahkan beberapa venue sudah dapat selesai Juni 2017.
"Saya optimis akan selesai sesuai target semuanya Oktober 2017 nanti,†kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Selain venue dan wisma atlet, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) untuk menciptakan lansekap yang lebih berkualitas dan menyatu dengan bangunannya.
Penandatanganan kontrak penataan ini dilakukan pada Kamis (18/5) yang disaksikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Utama PPK-GBK Winarto dan jajaran Satgas Asian Games XVIII.
Dalam sambutannya, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo meminta agar kontraktor bekerja cepat namun tetap memperhatikan kualitas, mengingat waktu pekerjaan yang cukup singkat, yakni hanya sekitar 6,5 bulan karena sesuai kontrak ditargetkan selesai Desember 2017.
"Ditambah sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan, saya usulkan untuk dilakukan 5 shift yang lebih pendek agar tidak mengganggu ibadah puasa para pekerja. Dalam hal ini pengaturan mengenai irama kerja perlu menjadi perhatian bagi kontraktor pelaksana," ujar Sri Hartoyo. Ia juga meminta pekerjaan dilakukan dengan rapi dan terorganisir, terutama dalam aspek keselamatan kerja, mengingat lokasi pekerjaan yang penuh dengan aktivitas warga.
Pemilihan material konstruksi dan tanaman yang berkualitas menjadi sebuah keharusan karena pekerjaan ini tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek pelaksanaan Asian Games XVIII 2018, namun akan menjadi ruang publik sebagai ikon baru ibukota Jakarta.
"Untuk itu quality control harus betul-betul diperhatikan. Harus bekerja rapi, on time dan berkualitas," tegas Sri Hartoyo.
Selanjutnya, kontraktor pelaksana pekerjaan penataan kawasan GBK diminta berkoordinasi dengan kontraktor yang tengah bekerja pada lokasi yang berdekatan serta dengan panitia test event sehingga tidak saling mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan penataan kawasan GBK dibagi menjadi dua paket pekerjaan, yakni paket Zona 1 dan Zona 2. Untuk paket pekerjaan Zona 1 ditangani oleh PT. Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 253,8 miliar yang mencakup pekerjaan lingkar stadion utama GBK, kolam resapan stadion utama GBK, softscape, mekanikal dan elektrikal, tembereng venue, teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta hardware.
Selanjutnya, gedung penunjang, street furniture, jalan lingkar dalam, gerbang tiket, pagar, sistem tata suara kawasan dan penataan venue.
Sementara paket pekerjaan Zona 2 ditangani oleh PT. Waskita Karya (Persero), Tbk dengan nilai kontrak Rp 323 miliar. Pekerjaan Zona 2 di antaranya terdiri dari penataan koridor, pedestrian parkir timur, kawasan parkir timur, ducting utilitas, tembereng antar venue (TAV) taman tropis dan taman anggrek, tembereng venue (TV) venue aquatic, istora, soft ball, softscape koridor, jalan lingkar dan tembereng, outdoor lighting, gedung dan bangunan penunjang.
Selanjutnya, jalan lingkar dalam timur, jalan lingkar dalam tenggara, jalan lingkar dalam utara B, jalan antara mega sport dan JCC, pembangunan lapangan gateball dan hoki, gerbang kawasan, sistem elektrikal kawasan dan penerangan gerbang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan target penyelesaian pembangunan dan renovasi infrastruktur pendukung Asian Games XVIII 2018 yang dilakukan oleh Kementerian PUPR masih sesuai jadwal, bahkan beberapa venue sudah dapat selesai Juni 2017.
"Saya optimis akan selesai sesuai target semuanya Oktober 2017 nanti,†kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Selain venue dan wisma atlet, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) untuk menciptakan lansekap yang lebih berkualitas dan menyatu dengan bangunannya.
Penandatanganan kontrak penataan ini dilakukan pada Kamis (18/5) yang disaksikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Utama PPK-GBK Winarto dan jajaran Satgas Asian Games XVIII.
Dalam sambutannya, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo meminta agar kontraktor bekerja cepat namun tetap memperhatikan kualitas, mengingat waktu pekerjaan yang cukup singkat, yakni hanya sekitar 6,5 bulan karena sesuai kontrak ditargetkan selesai Desember 2017.
"Ditambah sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan, saya usulkan untuk dilakukan 5 shift yang lebih pendek agar tidak mengganggu ibadah puasa para pekerja. Dalam hal ini pengaturan mengenai irama kerja perlu menjadi perhatian bagi kontraktor pelaksana," ujar Sri Hartoyo. Ia juga meminta pekerjaan dilakukan dengan rapi dan terorganisir, terutama dalam aspek keselamatan kerja, mengingat lokasi pekerjaan yang penuh dengan aktivitas warga.
Pemilihan material konstruksi dan tanaman yang berkualitas menjadi sebuah keharusan karena pekerjaan ini tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek pelaksanaan Asian Games XVIII 2018, namun akan menjadi ruang publik sebagai ikon baru ibukota Jakarta.
"Untuk itu quality control harus betul-betul diperhatikan. Harus bekerja rapi, on time dan berkualitas," tegas Sri Hartoyo.
Selanjutnya, kontraktor pelaksana pekerjaan penataan kawasan GBK diminta berkoordinasi dengan kontraktor yang tengah bekerja pada lokasi yang berdekatan serta dengan panitia test event sehingga tidak saling mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan penataan kawasan GBK dibagi menjadi dua paket pekerjaan, yakni paket Zona 1 dan Zona 2. Untuk paket pekerjaan Zona 1 ditangani oleh PT. Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 253,8 miliar yang mencakup pekerjaan lingkar stadion utama GBK, kolam resapan stadion utama GBK, softscape, mekanikal dan elektrikal, tembereng venue, teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta hardware.
Selanjutnya, gedung penunjang, street furniture, jalan lingkar dalam, gerbang tiket, pagar, sistem tata suara kawasan dan penataan venue.
Sementara paket pekerjaan Zona 2 ditangani oleh PT. Waskita Karya (Persero), Tbk dengan nilai kontrak Rp 323 miliar. Pekerjaan Zona 2 di antaranya terdiri dari penataan koridor, pedestrian parkir timur, kawasan parkir timur, ducting utilitas, tembereng antar venue (TAV) taman tropis dan taman anggrek, tembereng venue (TV) venue aquatic, istora, soft ball, softscape koridor, jalan lingkar dan tembereng, outdoor lighting, gedung dan bangunan penunjang.
Selanjutnya, jalan lingkar dalam timur, jalan lingkar dalam tenggara, jalan lingkar dalam utara B, jalan antara mega sport dan JCC, pembangunan lapangan gateball dan hoki, gerbang kawasan, sistem elektrikal kawasan dan penerangan gerbang.
Pewarta: prwire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017
Tags: