Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena kekacauan politik di Washington semakin dalam.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni melonjak 22,3 dolar AS atau 1,80 persen, menjadi menetap di 1.258,7 dolar AS per ounce.

Kekhawatiran berkobar menyusul laporan New York Times yang mengklaim bahwa Presiden Donald Trump mencoba mempengaruhi penyelidikan FBI terhadap hubungan antara pembantunya dan Rusia.

Para pedagang khawatir bahwa satu demi satu tuduhan seputar Presiden Trump mungkin mengesampingkan program pertumbuhan ekonominya yang ambisius, seperti pemotongan pajak dan reformasi peraturan.

Akibatnya, indeks dolar AS turun 0,59 persen menjadi 97,42 pada pukul 18.15 GMT.

Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun, emas berjangka akan naik.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 1,49 persen dan Indeks Komposit Nasdaq merosot 2,10 persen pada pukul 18.25 GMT. Bila ekuitas mengalami kerugian, logam mulia biasanya naik.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 15,9 sen atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 16,906 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 9,1 dolar AS atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada 946,1 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

(UU.A026)


Baca juga: (Harga emas menguat untuk sesi kelima berturut-turut)