Jasa keuangan lebih rawan virus WannaCry
16 Mei 2017 13:36 WIB
Dokumentasi Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, saat menyampaikan keterangan pers terkait upaya penanganan serangan dan antisipasi Malware Ransomware WannaCry, di Jakarta, Minggu (14/5/2017). Menurut Rudiantara, Kementerian Kominfo dan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) berupaya menangani serangan malware tersebut, agar dampaknya tak lebih parah. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Kupang, NTT (ANTARA News) - Pengamat perbankan, Piet Jemadu, mengatakan, perbankan dan jasa keuangan lainnya sebaiknya waspada karena lebih rawan diserang virus ransomware WannaCry melalui jaringan komputer di kantor.
"Meskipun belum ditemukan serangan lanjutan virus ransomware wannacry melalui jaringan internet pascaserangan virus itu ke-99 negara termasuk ke RS Harapan Kita dan RS Dharmais di Jakarta, pihak perbankan diingatkan agar lebih berwaspada," katanya, di Kupang, Selasa.
Pengawas independen Bank NTT itu mengatakan itu, menanggapi peringatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang sukses menangkal virus ransomware wannacry sehingga tidak menyerang jaringan komputer di kantor, lembaga dan instansi di Tanah Air.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengingat pihak Ototritas Jasa Keuangan (OJK) untuk waspada terhadap virus ransomware wannacry sehingga tidak menyerang jaringan komputer di tempat kerja.
Baca juga: (Menkominfo: Ransomware WannaCry serang Samsat dan perusahaan)
Baca juga: (Ahli: Indonesia rentan serangan peretas akibat kekurangan SDM)
"Meskipun belum ditemukan serangan lanjutan virus ransomware wannacry melalui jaringan internet pascaserangan virus itu ke-99 negara termasuk ke RS Harapan Kita dan RS Dharmais di Jakarta, pihak perbankan diingatkan agar lebih berwaspada," katanya, di Kupang, Selasa.
Pengawas independen Bank NTT itu mengatakan itu, menanggapi peringatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang sukses menangkal virus ransomware wannacry sehingga tidak menyerang jaringan komputer di kantor, lembaga dan instansi di Tanah Air.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengingat pihak Ototritas Jasa Keuangan (OJK) untuk waspada terhadap virus ransomware wannacry sehingga tidak menyerang jaringan komputer di tempat kerja.
Baca juga: (Menkominfo: Ransomware WannaCry serang Samsat dan perusahaan)
Baca juga: (Ahli: Indonesia rentan serangan peretas akibat kekurangan SDM)
Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: