Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak menguat sebesar 32 poin menjadi Rp13.297, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.329 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova di Jakarta, Senin mengatakan, sejumlah data ekonomi domestik yang dirilis pada awal pekan ini direspon positif pelaku pasar uang sehingga rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS.
"Nilai tukar rupiah melanjutkan apresiasinya seiring dengan data neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus pada April 2017," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan Indonesia pada April 2017 mencatatkan surplus sebesar 1,24 miliar dolar AS. Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-April 2017 tercatat surplus sebesar 5,33 miliar dolar AS dengan ekspor mencapai 53,86 miliar dolar AS dan impor sebesar 48,53 miliar dolar AS.
Di sisi lain, lanjut dia, surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) berlanjut pada triwulan I 2017. Bank Indonesia mencatat, surplus NPI tercatat sebesar 4,5 miliar dolar AS, relatif sama dengan surplus yang tercatat pada triwulan sebelumnya.
Sementara itu, defisit transaksi berjalan pada triwulan I 2017 tercatat sebesar 2,4 miliar dolar AS (1,0 persen PDB), meningkat dari 2,1 miliar dolar AS (0,9 persen PDB) pada triwulan IV 2016, namun jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan defisit pada triwulan I 2016 yang sebesar 4,7 miliar dolar AS (2,1 persen PDB).
"Secara umum, stabilitas ekonomi nasional masih cukup kondusif," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.319 dibandingkan hari sebelumnya (Jumat, 12/5) Rp13.340 per dolar AS.
Rupiah Senin sore bergerak menguat ke Rp13.297
15 Mei 2017 17:36 WIB
Uang Rupiah Baru (ANTARA/Adwit B Pramono)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: