Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 323 narapidana Lapas Kelas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Provinsi Riau hingga Rabu berhasil ditangkap kembali setelah peristiwa kaburnya 448 napi dari rutan tersebut.
"Untuk napi yang sudah tertangkap totalnya 323 orang hingga kemarin malam," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Dengan demikian, dari total napi yang kabur sebanyak 448 orang, yang masih buron sebanyak 125 orang napi.
"Sisanya 125 orang masih diupayakan untuk dikejar dan ditangkap," ujarnya.
Polda Riau mengungkapkan adanya permasalahan yang memicu kaburnya ratusan tahanan Rutan Sialang Bungkuk. Dalam keterangan kepolisian disebutkan bahwa tahanan, khususnya Blok B dan C, berunjuk rasa karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik.
Mereka akhirnya membuat kericuhan dan mendobrak pintu setinggi tiga meter bagian samping kanan rutan, lalu kabur pada Jumat (5/5).
Rutan kelebihan kapasitas penghuni karena yang seharusnya hanya bisa menampung 361 tahanan namun kenyataannya berisi 1.870 orang. Dalam satu sel yang seharusnya hanya berisi 10-15 orang namun diisi oleh 30 orang.
Sementara dari keterangan yang didapat dari para penghuni rutan yang sudah diamankan kembali, pemicu lainnya adalah akibat adanya pungli terhadap narapidana,dan narapidana juga tidak mendapatkan pelayanan yang baik.
Selain itu, kerap juga terjadi penganiayaan terhadap narapidana, fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan pembatasan waktu beribadah yang terlalu singkat.
Selain itu, pembatasan jam besuk ditambah dengan adanya pungli bagi pembesuk yang ingin menambah waktu besuk, serta perlakuan petugas rutan yang melanggar ketentuan.
Baca juga: (Merasa tidak tenang, tahanan kabur serahkan diri)
323 napi kabur dari lapas Sialang Bungkuk telah ditangkap
15 Mei 2017 08:33 WIB
Kepolisian Polda Riau membawa salah satu orang tahanan yang berhasil kembali ditangkap usai melarikan diri dari Rutan Sialang Bungkuk Kelas IIB Pekanbaru, Riau, Sabtu (6/5/2017). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: