Indonesia siap tingkatkan ekspor CPO ke China
15 Mei 2017 07:04 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping (kiri) saat pertemuan bilateral disela-sela menghadiri Belt and Road Forum di Gedung Great Hall of the People, Beijing, Minggu (14/5/2017). Pertemuan bilateral tersebut membahas sejumlah peningkatan kerja sama infrastruktur dan ekonomi, serta penandatanganan tiga dokumen tentang kerja sama di bidang politik, investasi dan fasilitasi proyek kereta cepat. (ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo)
Beijing (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyampaikan kepada pemerintah China bahwa sektor pertanian di Tanah Air siap meningkatkan ekspor pasokan minyak sawit mentah (CPO) ke China.
"Kita juga bahas kerja sama dalam konteks ekspor kelapa sawit. Jadi sekarang di Tiongkok sudah dikembangkan biodiesel kelas 5. Jadi untuk biodiesel ini memerlukan palm oil 5 persen dan oleh karena itu kebutuhan CPO Tiongkok berarti akan naik," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui di Hotel Conrad pada Minggu malam (15/5).
Menurut Retno, Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping telah menyampaikan kesediaan Indonesia untuk meningkatkan ekspor komoditas tersebut.
Pemerintah Tiongkok, ujar Retno, menanggapi positif tawaran Indonesia tersebut.
"Oleh karena itu mudah-mudahan ekspor kita di masa mendatang akan dapat ditingkatkan karena untuk mensupport biodiesel kelas 5 Tiongkok," jelas Menlu.
Selain peningkatan ekspor, Jokowi juga mengundang Xi Jinping untuk menanamkan modal di industri turunan dari CPO di Tanah Air.
Saat pertemuan itu, Jokowi bersama Xi Jinping telah menyaksikan penandatanganan tiga dokumen kerja sama yang pertama yaitu pelaksanaan Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Tiongkok pada 2017-2021 yang ditandatangani oleh Menlu Retno bersama dengan Menlu China Wang Yi.
Kemudian dokumen kedua yaitu penandatanganan dokumen Kerja Sama Ekonomi dan Teknik Tiongkok-Indonesia yang ditandatangani oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dengan Menteri Perdagangan Tiongkok Zhong Shan.
Kerja sama ketiga yang ditandatangani yaitu fasilitasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Direktur Utama PT KCIC Hanggoro dengan Direktur Utama Bank Pembangunan Nasional Tiongkok Hu Huaibang dengan nilai komitmen kerja sama sebesar 4,498 miliar dolar AS.
Baca juga: (Presiden Jokowi tiba di ICC diskusi BRF)
Baca juga: (Jokowi hadiri diskusi pemimpin BRF hari ketiga)
Baca juga: (Jokowi bahas kerja sama investasi di China)
"Kita juga bahas kerja sama dalam konteks ekspor kelapa sawit. Jadi sekarang di Tiongkok sudah dikembangkan biodiesel kelas 5. Jadi untuk biodiesel ini memerlukan palm oil 5 persen dan oleh karena itu kebutuhan CPO Tiongkok berarti akan naik," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui di Hotel Conrad pada Minggu malam (15/5).
Menurut Retno, Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping telah menyampaikan kesediaan Indonesia untuk meningkatkan ekspor komoditas tersebut.
Pemerintah Tiongkok, ujar Retno, menanggapi positif tawaran Indonesia tersebut.
"Oleh karena itu mudah-mudahan ekspor kita di masa mendatang akan dapat ditingkatkan karena untuk mensupport biodiesel kelas 5 Tiongkok," jelas Menlu.
Selain peningkatan ekspor, Jokowi juga mengundang Xi Jinping untuk menanamkan modal di industri turunan dari CPO di Tanah Air.
Saat pertemuan itu, Jokowi bersama Xi Jinping telah menyaksikan penandatanganan tiga dokumen kerja sama yang pertama yaitu pelaksanaan Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Tiongkok pada 2017-2021 yang ditandatangani oleh Menlu Retno bersama dengan Menlu China Wang Yi.
Kemudian dokumen kedua yaitu penandatanganan dokumen Kerja Sama Ekonomi dan Teknik Tiongkok-Indonesia yang ditandatangani oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dengan Menteri Perdagangan Tiongkok Zhong Shan.
Kerja sama ketiga yang ditandatangani yaitu fasilitasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Direktur Utama PT KCIC Hanggoro dengan Direktur Utama Bank Pembangunan Nasional Tiongkok Hu Huaibang dengan nilai komitmen kerja sama sebesar 4,498 miliar dolar AS.
Baca juga: (Presiden Jokowi tiba di ICC diskusi BRF)
Baca juga: (Jokowi hadiri diskusi pemimpin BRF hari ketiga)
Baca juga: (Jokowi bahas kerja sama investasi di China)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: