Jailolo (ANTARA News) - Kabupaten Halmahera Barat berupaya untuk melestarikan dan mempopulerkan ritual makan adat Orom Sasadu yang dipandang telah mempersatukan masyarakat daerah setempat secara turun temurun.

Bupati Halmahera Barat Danny Missy ketika menghadiri ritual makan adat Orom Sasadu di Desa Gamtala, Jailolo, pada Jumat malam mengatakan jika adat masyarakat Halmahera Barat tersebut mulai pudar di zaman modern seperti sekarang ini.

"Saya ingin adat ini tetap ada agar kita tetap ingat bahwa asal muasal kita dari adat ini," kata Danny.

Masyarakat setempat, beserta puluhan wisatawan lokal dan mancanegara turut menghadiri ritual makan adat Orom Sasadu tersebut yang digelar sebagai salah satu rangkaian Festival Teluk Jailolo 2017.

Orom Sasadu bermula sejak ratusan tahun yang lalu ketika masyarakat setempat Halmahera Barat mengalami panen raya.

Setiap tahunnya, hasil panen raya dibawa ke rumah adat yang bernama Sasadu sebagai cara mereka bersyukur bersama.

Disajikan lauk pauk dan sayur hasil panen masyarakat yang dimakan dengan nasi yang dikemas dengan daun pisang menyerupai lontong yang bernama nasi kembar.

Dinamakan nasi kembar karena dalam bentuknya seperti dua lontong yang berhimpit.

"Maknanya adalah di bumi Halmahera Barat ini ada dua komunitas besar yaitu muslim dan nasrani yang tidak bisa dipisahkan karena mereka adalah satu keluarga," kata Danny.

Nasi kembar tersebut melambangkan bentuk masyarakat yang saling gotong royong, tolong menolong dan selalu bersama dalam menyelesaikan masalah.

"Kita ingin pelihara agar semua orang tahu bahwa di negeri ini ada adat istiadat yang masih kental yang harus dipelihara," kata Danny.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat pun berkomitment untuk menerapkan sejumlah regulasi untuk menjaga kelestarian adat istiadat setempat seperti mewajibkan masyarakat setempat berbahasa adat, bahasa Sahu.

Selain itu, akan dikembangkan kurikulum untuk memasukkan kegiatan adat istiadat setempat dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah, kata Danny.

Dari segi pariwisata, pemerintah setempat berencana untuk mengembangkan paket wisata budaya di Halmahera Barat dengan menggandeng pemerintah daerah Bali dan Manado.

Oleh karena itu, pemerintah perlu juga menyiapkan infrastruktur pendukung seperti bandara, yang tahun ini sudah dimulai pembangunannya agar mendukung paket wisata tersebut.

"Saya berharap adat istiadat ini bisa mengangkat kehidupan ekonomi masyarakat. Karena kalau ini kita pelihara, orang akan datang ke sini untuk melihat dan akan meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat," kata Danny.

(Baca juga:Halmahera Barat helat Festival Teluk Jailolo)