Indonesia-Jerman sepakati kerja sama pendidikan vokasi
12 Mei 2017 20:18 WIB
Kerja Sama Vokasi Indonesia-Jerman Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro (kiri) dan Federal Minister for Economic Cooperation and Development Gerd Muller usai melakukan pertemuan untuk menandatangani kesepakatan bersama Penguatan dan Pendalaman Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Vokasi, di Gedung Utama Kementerian PPN/Bappenas, Jumat (12/5/2017). (ANTARA FOTO/Audy Alwi) ()
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Jerman, Jumat, menyepakati kerja sama pengembangan pendidikan vokasi, khususnya untuk kegiatan permagangan Sumber Daya Manusia Indonesia di berbagai perusahaan Jerman, kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Bambang di Jakarta, Jumat, menandatangani kesepakatan pengembangan kerja sama pendidikan teknis dan vokasional atau Technical and Vocational Edueotion and Training (TVET) dengan Menteri Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman Gerd Muller.
"Ini sejalan dengan komitmen indonesia melakukan reformasi pendidikan vokasi, untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berkeahlian. dan sesuai dengan kebutuhan industri," kata Bambang.
Bambang mengatakan selain kerja sama antara pemerintah, dalam TVET ini, pihak swasta seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Jerman juga akan dilibatkan untuk memberikan kesempatan magang kepada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)di perusahaan Jerman yang berkegiatan di Indonesia.
Menurut Bambang, program TVET ini baru berjalan di tahap awal. Target jangka pendek dari Bappenas adalah peningkatan kapabilitas lulusan SMK sesuai kejuruan yang diikuti dari perusahaan Jerman, dan keterlibatan pihak swasta secara jangka panjang untuk pengembangan vokasi.
"Dalam jangka pendek adalah muridnya harus magang dan gurunya juga harus magang di perusahaan Jerman," ujar dia.
Sementara itu, Muller berharap kerja sama ini dapat juga membuka kesempatan untuk pelajar di Jerman yang ingin belajar atau mencoba magang di Indonesia.
"Saat ini ada sekitar 4000 mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Jerman . Kami mau juga hal itu terjadi sebaliknya," ujar dia.
Di luar kerja sama TVET, kata Muller, Jerman juga siap melanjutkan kemitraan pengembangan di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, industri dan juga kemaritiman.
"Di energi terbarukan, saya sudah berdiskusi dengan para menteri untuk melestarikan alam yang di sini terutama dengan program sertifikasi produksi minyak kelapa sawit. Produksi minyak kelapa sawit Indonesia banyak ada di Jerman seperti margarin sabun dan tapi kami hanya ingin menerima produk yang bersertifikasi," ujar dia.
Bambang di Jakarta, Jumat, menandatangani kesepakatan pengembangan kerja sama pendidikan teknis dan vokasional atau Technical and Vocational Edueotion and Training (TVET) dengan Menteri Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman Gerd Muller.
"Ini sejalan dengan komitmen indonesia melakukan reformasi pendidikan vokasi, untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berkeahlian. dan sesuai dengan kebutuhan industri," kata Bambang.
Bambang mengatakan selain kerja sama antara pemerintah, dalam TVET ini, pihak swasta seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Jerman juga akan dilibatkan untuk memberikan kesempatan magang kepada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)di perusahaan Jerman yang berkegiatan di Indonesia.
Menurut Bambang, program TVET ini baru berjalan di tahap awal. Target jangka pendek dari Bappenas adalah peningkatan kapabilitas lulusan SMK sesuai kejuruan yang diikuti dari perusahaan Jerman, dan keterlibatan pihak swasta secara jangka panjang untuk pengembangan vokasi.
"Dalam jangka pendek adalah muridnya harus magang dan gurunya juga harus magang di perusahaan Jerman," ujar dia.
Sementara itu, Muller berharap kerja sama ini dapat juga membuka kesempatan untuk pelajar di Jerman yang ingin belajar atau mencoba magang di Indonesia.
"Saat ini ada sekitar 4000 mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Jerman . Kami mau juga hal itu terjadi sebaliknya," ujar dia.
Di luar kerja sama TVET, kata Muller, Jerman juga siap melanjutkan kemitraan pengembangan di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, industri dan juga kemaritiman.
"Di energi terbarukan, saya sudah berdiskusi dengan para menteri untuk melestarikan alam yang di sini terutama dengan program sertifikasi produksi minyak kelapa sawit. Produksi minyak kelapa sawit Indonesia banyak ada di Jerman seperti margarin sabun dan tapi kami hanya ingin menerima produk yang bersertifikasi," ujar dia.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: