Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan kampus menjadi modal utama ekonomi digital Indonesia.

"Saat ini lulusan perguruan tinggi sering direferensikan sebagai generasi Y atau generasi milenial, yang sangat dekat dengan dunia digital. Bandul ekonomi dunia saat ini digerakkan oleh hal-hal yang berbau digital. Proses digitalisasi hampir mempengaruhi semua sektor ekonomi," ujar Rudi di Jakarta, Jumat.

Dalam konteks Indonesia, lanjut dia, pola digitalisasi Indonesia terdiri dari tiga bidang utama yakni, ekonomi berbagi (shared economy), digitalisasi angkatan kerja (workforce digitalisation), dan keuangan inklusif (financial inclusion).

"Tentunya pola digitalisasi di Indonesia berbeda dengan yang lainnya, kita mesti menempatkan diri dengan konteks kearifan lokal yang ada di sini," jelas dia.

Rudiantara menambahkan generasi muda perlu membantu pemerintah dengan menyumbangkan gagasan atau pikiran-pikiran kreatifnya melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat.

Dia menambahkan lulusan universitas sebagai ujung tombak perekonomian nasional.

"Bangsa Indonesia mulai memasuki periode bonus demografi, yang mesti dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah. Salah satu caranya dengan terus meningkatkan kualitas investasi yang bertumpu pada sumber daya manusia," katanya.

Saat ini penduduk usia produktif 15-64 menanggung satu orang yang tidak produktif, yakni yang usianya belum mencapai 15 tahun atau lebih dari 64 tahun. Secara angka rasio ketergantungan atau dependensi ratio pada posisi puncak bonus demografi adalah 50 persen artinya setiap 100 penduduk usia produktif menangung 50 penduduk usia yang tidak produktif.

Sementara itu, Rektor Universitas Tarumanagara Prof Dr Agustinus Purna Irawan mengatakan Untar sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia akan terus meningkatkan kualitas lulusannya agar bisa ikut memajukan perekonomian Indonesia.

"Pola pembelajaran di Untar menekankan pada proses inovatif dan kreatif sehingga lulusan kami selalu adaptif dalam kemajuan IPTEK," kata Purna.

(T.I025/C004)