Solidaritas untuk Ahok di Timika masuki hari kedua
12 Mei 2017 18:43 WIB
Aksi Simpatik Untuk Ahok. Para simpatisan mengikuti aksi simpatik warga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/5/2017). Dalam aksi dukungan terhadap Gubernur (nonaktif) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang divonis dua tahun penjara oleh pengadilan tersebut para simpatisan menyanyikan tiga lagu nasional yaitu Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa dan Garuda Pancasila. (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Timika (ANTARA News) - Aksi solidaritas warga Timika, Kabupaten Mimika, Papua hari kedua untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali digelar di tugu perdamaian jalan Budi Utomo, Timika, Jumat.
Ribuan warga Timika, sesuai dengan pantauan Antara di lapangan, mulai memadati tugu perdamaian pada pukul 18.00 WIT dengan menggunakan pakaian bernuansa merah dan putih.
Berbeda dengan aksi yang pertama pada Kamis kemarin, massa yang memadati tugu perdamaian tersebut diperkirakan lebih banyak dari aksi sebelumnya.
"Kalau aksi kemarin orang tidak sebanyak malam ini. Kemarin orang tidak terlalu banyak, malam ini lebih banyak," kata salah seorang warga di lokasi aksi.
Selain itu, aksi hari kedua ini juga dihadiri oleh Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, dan tokoh masyarakat adat Amungme, Yopi Kilangin dan sempat menyampaikan orasi singkat.
Bupati Eltinus kepada massa mengatakan bahwa warga Timika malam ini membuktikan kalau di Timika tidak ada perbedaan suku, ras, golongan, agama dan kelompok tertentu.
Massa juga menulis pesan dan tanda tangan sebagai petisi dan dujungan untuk Ahok.
Selain itu, massa juga bersama-bersama menyanyikan lagu-lagu nasional seperti Satu Nusa Satu Bangsa, Garuda Pancasila, Dari Sabang Sampai Merauke, dan Indonesia Raya.
Kendati diguyur hujan lebat, massa tetap bertahan dan terus menyerukan ujaran-ujaran dukungan kepada Ahok. Massa juga menggelar doa dalam beberapa ajaran agama sambil memegang lilin yang menyala.
Sementara itu arus lalulintas yang mengarah ke titik aksi masa diahlikan melalui jalan lain oleh aparat Polisi Lalulintas, Polres Mimika.
Ribuan warga Timika, sesuai dengan pantauan Antara di lapangan, mulai memadati tugu perdamaian pada pukul 18.00 WIT dengan menggunakan pakaian bernuansa merah dan putih.
Berbeda dengan aksi yang pertama pada Kamis kemarin, massa yang memadati tugu perdamaian tersebut diperkirakan lebih banyak dari aksi sebelumnya.
"Kalau aksi kemarin orang tidak sebanyak malam ini. Kemarin orang tidak terlalu banyak, malam ini lebih banyak," kata salah seorang warga di lokasi aksi.
Selain itu, aksi hari kedua ini juga dihadiri oleh Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, dan tokoh masyarakat adat Amungme, Yopi Kilangin dan sempat menyampaikan orasi singkat.
Bupati Eltinus kepada massa mengatakan bahwa warga Timika malam ini membuktikan kalau di Timika tidak ada perbedaan suku, ras, golongan, agama dan kelompok tertentu.
Massa juga menulis pesan dan tanda tangan sebagai petisi dan dujungan untuk Ahok.
Selain itu, massa juga bersama-bersama menyanyikan lagu-lagu nasional seperti Satu Nusa Satu Bangsa, Garuda Pancasila, Dari Sabang Sampai Merauke, dan Indonesia Raya.
Kendati diguyur hujan lebat, massa tetap bertahan dan terus menyerukan ujaran-ujaran dukungan kepada Ahok. Massa juga menggelar doa dalam beberapa ajaran agama sambil memegang lilin yang menyala.
Sementara itu arus lalulintas yang mengarah ke titik aksi masa diahlikan melalui jalan lain oleh aparat Polisi Lalulintas, Polres Mimika.
Pewarta: Jeremias Rahadat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: