Tuban (ANTARA News) - Dinas Pertanian Tuban, Jawa Timur (Jatim), pada Selasa, mengambil disinfektan ke Dinas Peternakkan Jatim guna mengantisipasi semakin meluasnya penyebaran virus H5NI (flu burung) yang kini melanda 15 kecamatan di wilayah tersebut. Kepala Sub Dinas (Kasubdin) Peternakkan Dinas Pertanian Tuban, Sulistyani, menyatakan bahwa pihaknya sudah kehabisan disinfektan untuk penyemprotan kandang sebagai langkah menghambat penyebaran kasus flu burung di wilayahnya. Oleh karena itu, pihaknya mengambil disinfektan ke Dinas Peternakkan Jatim dan akan disiapkan untuk melakukan langkah-langkah penyemprotan untuk menghambat penyebaran virus flu burung di Tuban. "Kecamatan yang terparah terserang kasus flu burung di Kecamatan Widang," jelasnya. Menurut dia, Widang lokasinya berdekatan dengan Kecamatan Babat dan Lamongan, yang selama ini menjadi jalur lalu lintas segi tiga perdagangan untuk Tuban, Bojonegoro dan Lamongan. Dengan demikian, ia menilai, kasus flu burung banyak bermunculan di wilayah Widang, dibandingkan dengan wilayah Kecamatan lainnya yang terserang kasus flu burung. "Selain itu, masyarakat di Widang juga rajin melaporkan adanya kasus flu burung," ungkapnya. Sedangkan, lima kecamatan yang masih steril dari kasus flu burung yakni Kec. Kerek, Soko, Singgahan, Bangilan dan Grabakan. Pada awal Pebruari lalu, kasus flu burung melanda 10 kecamatan di Tuban. Hanya dalam waktu dua bulan kasus flu burung semakin menyebar dan melanda 15 kecamatan dari 20 kecamatan di Tuban. Sulistyani menegaskan, salah satu kendala terberat meminimalisasi penyebaran virus tersebut, adalah sulitnya melokalisasi unggas agar tidak keluar atau masuk di kecamatan-kecamatan yang positif terserang flu burung. "Tetapi, kami maklum, sebab ayam merupakan komoditi yang menjadi kebutuhan hidup masyarakat," paparnya. Ia menjelaskan, pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran kasus flu burung di Bumi Ronggolawe. Selain dengan melakukan penyemprotan, juga secara rutin melakukan pemusnahan unggas yang berada dalam satu kandang dengan unggas yang terserang flu burung, dan setiap hari petugas diturunkan untuk memberikan vaksinasi ternak yang belum terserang, katanya menambahkan. (*)