PLN Kalbar siap hadapi Ramadhan
12 Mei 2017 02:26 WIB
Pencabutan Subsidi Listrik. Seorang penghuni rumah susun sewa atau Rusunawa mengisi vocher isi ulang di KWH milik PT PLN Persero Cabang Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (9/5/2017). Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 28 Tahun 2016, pencabutan subsidi bagi pelanggan 900 VA dilakukan secara bertahap, yakni pada awal Januari, Maret, dan Mei 2017 dan tarif pelanggan kelompok 900 VA mengikuti penyesuaian tarif seperti golongan 1.300 VA ke atas. (ANTARA /Jojon)
Pontianak (ANTARA News) - Manager PLN Area Penyaluran dan Pengaturan Beban (AP2B) Wilayah Kalbar, Ricky Andrian mengatakan dengan daya mampu yang dimiliki PLN Wilayah Kalbar saat ini sudah siap untuk menghadapi tingginya lonjakan daya beban puncak pada saat Ramadhan.
"Kemampuan kita tersebut terutama di Sistem Khatulistiwa yang meliputi enam kabupaten atau kota di Kalbar seperti Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Pontianak, dan Kubu Raya. Saat ini kita suplus 100 Megawatt," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Saat bulan Ramadhan kelak, Ricky memprediksikan beban puncak yang terjadi pada saat berbuka puasa dan sahur sekitar 295 Megawatt. Untuk daya yang tersedia sendiri kisaran 381 Megawaat sehingga masih ada surplus sebesar 86 Megawatt.
"Jadi dari segi dapur kita berupa ketersediaan daya maka aman. Sehingga peluang ada pemadaman sangat kecil kecuali ada faktor di luar itu," kata dia.
Ia menambahkan jika nanti ada pemadaman terjadi, kemungkinan saja diakibatkan gangguan di transmisi dan distribusi seperti karena pohon, layangan, tiang tumbang, dan trafo rusak. Dengan potensi pemadaman yang ada dari sisi tranmisi dan distribusi tersebut pihaknya selalu melakukan langkah antisipasi.
"Langkah yang dilakukan PLN adalah melakukan penebangan pohon secara terpadu, memperbaiki tiang yang miring, pemeliharaan trafo dan gardu secara lebih intens. Tidak kalah penting juga PLN terus melakukan sosialisasi dan himbauan terhadap masyarakat agar tidak bermain layangan kawat dan bersedia pohonnya ditebang jika akan mengenai jaringan listrik," kata dia.
Pihaknya juga meminta masyarakat melaporkan jika melihat kondisi jaringan PLN yangg tidak normal dan membahayakan keselamatan.
"Layanan kontak center PLN bisa di 123 jika ada kendala atau informasi terkait PLN. Kita akan memaksimalkan pelayanan kita dan itu tentu butuh dukungan dan informasi dari masyarakat luas," jelasnya.
Satu di antara warga Pontianak, Deki meminta PLN saat ini dan ke depannya terutama bulan puasa PLN tidak melakukan pemadaman. Hal itu dikatakanya hingga saat ini masih ada sering ada pemadaman meskipun tidak terlalu lama.
"Sudah menjadi khawatiran masyarakat setiap tahun terutama saat puasa listrik tidak jauh dari pemadaman. Harapan kita tahun ini tidak demikian karena secara daya PLN mampu. Kita mendorong PLN lakukan layanan maksimal dan informasikan secara cepat kendala agar masyarakat tidak selalu menyalahkan PLN," harapnya.
Baca juga: (PLN janji tambah mesin baru jelang Ramadhan)
Baca juga: (PLN target bangun 10.000 MW di Kaltimra hingga 2019)
"Kemampuan kita tersebut terutama di Sistem Khatulistiwa yang meliputi enam kabupaten atau kota di Kalbar seperti Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Pontianak, dan Kubu Raya. Saat ini kita suplus 100 Megawatt," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Saat bulan Ramadhan kelak, Ricky memprediksikan beban puncak yang terjadi pada saat berbuka puasa dan sahur sekitar 295 Megawatt. Untuk daya yang tersedia sendiri kisaran 381 Megawaat sehingga masih ada surplus sebesar 86 Megawatt.
"Jadi dari segi dapur kita berupa ketersediaan daya maka aman. Sehingga peluang ada pemadaman sangat kecil kecuali ada faktor di luar itu," kata dia.
Ia menambahkan jika nanti ada pemadaman terjadi, kemungkinan saja diakibatkan gangguan di transmisi dan distribusi seperti karena pohon, layangan, tiang tumbang, dan trafo rusak. Dengan potensi pemadaman yang ada dari sisi tranmisi dan distribusi tersebut pihaknya selalu melakukan langkah antisipasi.
"Langkah yang dilakukan PLN adalah melakukan penebangan pohon secara terpadu, memperbaiki tiang yang miring, pemeliharaan trafo dan gardu secara lebih intens. Tidak kalah penting juga PLN terus melakukan sosialisasi dan himbauan terhadap masyarakat agar tidak bermain layangan kawat dan bersedia pohonnya ditebang jika akan mengenai jaringan listrik," kata dia.
Pihaknya juga meminta masyarakat melaporkan jika melihat kondisi jaringan PLN yangg tidak normal dan membahayakan keselamatan.
"Layanan kontak center PLN bisa di 123 jika ada kendala atau informasi terkait PLN. Kita akan memaksimalkan pelayanan kita dan itu tentu butuh dukungan dan informasi dari masyarakat luas," jelasnya.
Satu di antara warga Pontianak, Deki meminta PLN saat ini dan ke depannya terutama bulan puasa PLN tidak melakukan pemadaman. Hal itu dikatakanya hingga saat ini masih ada sering ada pemadaman meskipun tidak terlalu lama.
"Sudah menjadi khawatiran masyarakat setiap tahun terutama saat puasa listrik tidak jauh dari pemadaman. Harapan kita tahun ini tidak demikian karena secara daya PLN mampu. Kita mendorong PLN lakukan layanan maksimal dan informasikan secara cepat kendala agar masyarakat tidak selalu menyalahkan PLN," harapnya.
Baca juga: (PLN janji tambah mesin baru jelang Ramadhan)
Baca juga: (PLN target bangun 10.000 MW di Kaltimra hingga 2019)
Pewarta: Dedi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: