Warga Medan sampaikan dukungan untuk Ahok
11 Mei 2017 22:37 WIB
ilustrasi: Petugas Dinas Pendapatan melayani warga yang akan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di kawasan Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Kamis (20/10/2016). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Medan (ANTARA News) - Ribuan warga Kota Medan menyampaikan dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Nonaktif Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang dihukum terkait penistaan agama, di seputaran Lapangan Merdeka, Medan, Kamis malam.
Massa berkumpul sejak Kamis sore dan sebagiam massa ada yang berkumpul di depan kantor pos, Lapangan Merdeka, Jalam Balai Kota, Jalan Pulau Pinang, dan Jalan Bukit Barisan.
Secara bergantian, massa menyanyikam lagi Garuda Pancasila, Gugur Bunga, Halo-halo Bandung, dan Padamu Negeri.
Menjelang malam, massa menyalakan lilin sebagai bentuk moril untuk Ahok. Terdengar juga koor yang meminta Gubernur DKI Jakarta non aktif itu untuk dibebaskan.
Sekitar pukul 20.00 WIB, hujan yang relatif deras memgguyur kawasan Lapangan Merdeka. Sebagian massa terlihat tetap bertahan untuk menyampaikan aspirasinya.
Tony, salah seorang warga yang hadir di sekitar Lapangan Merdeka menyatakan, dukungan itu dinilai spontanitas karena tidak ada yang menjadi koordinator aksi.
Karena itu, penyampaian aspirasi tersebut juga terpecah sehingga bukan hanya di Lapangan Merdeka Medan, tetapi di beberapa titik di sekitar lapangan tersebut.
Anggota DPRD Sumut dari PDI Perjuangan Brilian Moktar yang berada di lokasi mengatakan, awalnya kegiatan itu disosialisasikan melalui media sosial.
Kegiatan tersebut sempat dibatalkan karena tidak mendapatkan izin disebabkan Lapangan Merdeka akan digunakan untuk kegiatan lain.
Namun massa dalam jumlah besar sudah terlanjur berkumpul di sekitar Lapangan Merdeka sehingga tetap melakukan penyampaian dukungan untuk Ahok meski tidak ada yang mengkoordinir.
"Rata-rata, yang menyampaikan aksi dukungan itu kalangan muda," ujar Brilian.
(T.I023/A029)
Massa berkumpul sejak Kamis sore dan sebagiam massa ada yang berkumpul di depan kantor pos, Lapangan Merdeka, Jalam Balai Kota, Jalan Pulau Pinang, dan Jalan Bukit Barisan.
Secara bergantian, massa menyanyikam lagi Garuda Pancasila, Gugur Bunga, Halo-halo Bandung, dan Padamu Negeri.
Menjelang malam, massa menyalakan lilin sebagai bentuk moril untuk Ahok. Terdengar juga koor yang meminta Gubernur DKI Jakarta non aktif itu untuk dibebaskan.
Sekitar pukul 20.00 WIB, hujan yang relatif deras memgguyur kawasan Lapangan Merdeka. Sebagian massa terlihat tetap bertahan untuk menyampaikan aspirasinya.
Tony, salah seorang warga yang hadir di sekitar Lapangan Merdeka menyatakan, dukungan itu dinilai spontanitas karena tidak ada yang menjadi koordinator aksi.
Karena itu, penyampaian aspirasi tersebut juga terpecah sehingga bukan hanya di Lapangan Merdeka Medan, tetapi di beberapa titik di sekitar lapangan tersebut.
Anggota DPRD Sumut dari PDI Perjuangan Brilian Moktar yang berada di lokasi mengatakan, awalnya kegiatan itu disosialisasikan melalui media sosial.
Kegiatan tersebut sempat dibatalkan karena tidak mendapatkan izin disebabkan Lapangan Merdeka akan digunakan untuk kegiatan lain.
Namun massa dalam jumlah besar sudah terlanjur berkumpul di sekitar Lapangan Merdeka sehingga tetap melakukan penyampaian dukungan untuk Ahok meski tidak ada yang mengkoordinir.
"Rata-rata, yang menyampaikan aksi dukungan itu kalangan muda," ujar Brilian.
(T.I023/A029)
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: