Walubi ajak umat Buddha bersama wujudkan toleransi
11 Mei 2017 21:39 WIB
ilustrasi: Deklarasi Kerukunan Beragama Sejumlah penari putri membawakan tarian kolosal pada deklarasi kerukunan antar umat beragama se Bekasi, di stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2016). Ribuan masyarakat Kota Bekasi mengikuti apel akbar dan membacakan deklarasi kerukunan umat beragama sebagai ajang mempererat kerukunan antar umat yang berbeda suku, agama dan ras. (ANTARA FOTO/Paramayuda) ()
Pontianak (ANTARA News) - Sekretaris Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kalimantan Barat, Kurniadi mengajak umat Buddha di Kalbar mewujudkan toleransi antara masyarakat sebagai mana tema yang pihaknya angkat dalam perayaan Waisak 2561.
"Mari kita selalu menebarkan kebaikan dan perdamaian sesuai dengan ajaran Sang Buddha. Kita harus terus mengikuti jalan Sang Buddha dengan berbuat baik kepada sesama dan alam sekitar. Hati akan mendapat kedamaian jika kita selalu berwelas asih. Di bumi ini sudah banyak musibah, hendaknya manusia berubah," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Kurniadi menganggap bahwa pada dasarnya semua agama itu sama, yaitu membawa kebaikan sehingga toleransi harus terus dikedepankan.
"Konflik lebih disebabkan oleh ego yang muncul dari pikiran-pikiran individu atau kelompok. Bukan agama penyebabnya tapi pribadi masing-masing," ujarnya.
Menurutnya perbedaan adalah hal yang wajar. Namun ada yang membuat persamaannya.
"Kita adalah satu bangsa, apapun agama, ras dan suku kita yang hidup dalam bingkat NKRI yang berlandaskan Pancasila dan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika. Situasi politik belakangan ini yang memperuncing perbedaan memang memprihatikan. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," imbuh dia.
(KR-DDI/N005)
"Mari kita selalu menebarkan kebaikan dan perdamaian sesuai dengan ajaran Sang Buddha. Kita harus terus mengikuti jalan Sang Buddha dengan berbuat baik kepada sesama dan alam sekitar. Hati akan mendapat kedamaian jika kita selalu berwelas asih. Di bumi ini sudah banyak musibah, hendaknya manusia berubah," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Kurniadi menganggap bahwa pada dasarnya semua agama itu sama, yaitu membawa kebaikan sehingga toleransi harus terus dikedepankan.
"Konflik lebih disebabkan oleh ego yang muncul dari pikiran-pikiran individu atau kelompok. Bukan agama penyebabnya tapi pribadi masing-masing," ujarnya.
Menurutnya perbedaan adalah hal yang wajar. Namun ada yang membuat persamaannya.
"Kita adalah satu bangsa, apapun agama, ras dan suku kita yang hidup dalam bingkat NKRI yang berlandaskan Pancasila dan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika. Situasi politik belakangan ini yang memperuncing perbedaan memang memprihatikan. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," imbuh dia.
(KR-DDI/N005)
Pewarta: Dedi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: