Tangerang (ANTARA News) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang, Banten, mencurigai rumah kos di Kecamatan Pakuhaji dan Kosambi telah dijadikan sebagai tempat prostitusi terselubung.

"Banyak laporan yang kami terima, para pekerja seks komersial menjalani kegiatan di rumah kos," kata aktivis KPA Kabupaten Tangerang Eko Darmawan di Tangerang, Rabu.

Eko mengatakan di Pakuhaji dan Kosambi banyak dibangun rumah kos tanpa pemilik berada di sekitar lingkungan itu.

Namun, penyewa dengan bebas masuk dan keluar dengan membawa tamu tanpa ada kontrol dari pemilik rumah.

Bahkan jam bertamu pun tanpa dibatasi dan kadang penyewa berkolusi dengan bagian pengamanan pemilik rumah.

Kawasan Pakuhaji dan Kosambi berdekatan dengan Bandara Internasional Sokerano-Hatta, menyebabkan intensitas arus orang dan barang sangat tinggi dan pelaku bisnis berupaya pemanfaatkan waktu semaksimal mungkin.

Hal tersebut menyebabkan salah satu faktor para PSK memanfaatkan rumah kos di Pakuhaji untuk kegiatan prostitusi.

Demikian pula para PSK sengaja beraksi di Pakuhaji karena sebelumnya kebanyakan berasal dari lokasi prostitusi Dadap, Kecamatan Kosambi akibat bangunan yang digunakan dibongkar aparat terkait seperti di Kalijodo, Jakarta Utara.

Menurut dia, para PSK memanfaatkan teknologi dalam melakukan aksi melalui media sosial maupun telpon langsung.

Dia menambahkan setiap tahun jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah ini terus bertambah meski kawasan Dadap telah ditutup.

Eko mengharapkan agar instansi terkait juga peduli terhadap penanggulangan HIV/AIDS, maka perlu upaya nyata untuk mengatasinya diantaranya pengawasan rumah kos.

Dia prihatin terhadap kondisi itu karena saat ini penderita HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang mencapai 473 kasus dan mayoritas penderita adalah PSK.