Washington (ANTARA News) - Presiden AS Donald Trump telah memecat Direktur Biro Penyelidikan Federal (FBI) James Comey, kata Gedung Putih di dalam satu pernyataan pada Selasa (9/5).

"Hari ini, Presiden Donald J. Trump memberitahu Direktur FBI James Comey bahwa masa tugasnya telah berakhir dan ia dicopot dari jabatan," kata pernyataan tersebut.

"Presiden Trump bertindak berdasarkan saran jelas dari Wakil Jaksa Penuntut Umum Rod Rosenstein dan Jaksa Agung Jeff Sessions," tambah pernyataan itu.

"FBI adalah salah satu lembaga yang dihormati dan dihargai di negeri ini, dan hari ini menandai awal baru bagi permata mahkota penerapan hukum kita," kata pernyataan tersebut, yang mengutip Trump.

Proses pemilihan direktur baru FBI sedang berlangsung.

Di dalam surat yang dikirim kepada Comey pada Selasa pagi, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang, Trump mengatakan ia bertindak atas saran dari jaksa agung dan wakil jaksa agung.

"Meskipun saya sangat menghargai Anda karena memberitahu saya, dalam tiga kesempatan terpisah, bahwa saya tidak sedang diperiksa, namun saya setuju dengan penilaian dari Departemen Kehakiman bahwa Anda tak bisa secara efektif memimpin biro tersebut," kata Trump di dalam surat itu.

"Mendasar bahwa kami menemukan pemimpin baru buat FBI, yang memulihkan keyakinan dan kepercayaan masyarakat dalam misi penerapan hukumnya yang penting," katanya.

Di dalam surat kepada Sessions yang menyampaikan pemecatan Comey, Rosenstein berkata, "Saya tak bisa membela cara direktur menangani kesimpulan penyelidikan surel Menteri (Hillary) Clinton, dan saya tidak memahami penolakannya untuk menerima baik penilaian universal bahwa ia keliru."

Rosenstein, yang juga adalah atas langsung Comey, mengatakan, "FBI tak mungkin mendapatkan kembali kepercayaan Kongres dan masyarakat sampai lembaga itu memiliki seorang direktur yang memahami besarnya kekeliruan dan janji tak pernah mengulanginya. Setelah menolak untuk mengakui kekeliruannya, direktur tersebut tak bisa diharapkan untuk melaksanakan tindakan korektif yang diperlukan."

Sessions kemudian menyerahkan saran kepada Trump, dan menambahkan ia telah "menyimpulkan bahwa awal baru diperlukan di tampuk pimpinan FBI ... Direktur FBI harus lah seseorang yang mengikuti dengan penuh kepercayaan peraturan dan prinsip Departemen Kehakiman".

Comey diangkat sebagai Direktur FBI pada 2013, dan terlibat kontroversi selama pemilihan presiden pada 2016, setelah ia mengumumkan penyelidikan mengenai surel calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton beberapa hari sebelum hari pencoblosan. Hillary menyatakan sebagian tindakan itu menjadi penyebab kekalahnanya.

(Baca:FBI selidiki hubungan Rusia dan tim kampanye Trump)

Pemecatan Comey membuat terkejut banyak orang yang bekerja di dalam FBI, dan telah memicu kecaman dari kubu Demokrat.

Comey, yang sebelumnya dijadwalkan berbicara dalam satu acara di Los Angeles pada Selasa malam, dilaporkan ia mengetahui pemecatannya dari televisi.

"Anda membuat kesalahan besar," kata pemimpin kubu minoritas Senator Chuck Schumer di dalam satu pernyataan. Ia menyatakan pemecatan Comey adalah bagian dari upaya oleh pemerintah Trump untuk "menutupi" setiap kesalahan berkaitan dengan penyelidikan yang berhubungan dengan Rusia.

Bob Casey, Senator lain dari Demokrat, mengatakan pemecatan Comey adalah "Nixonian"; ia mengutip peristiwa pada 1973, ketika presiden AS saat itu Richard Nixon memecat jaksa pidana khusus Archibald Cox sehubungan dengan Skandal Watergate.

Comey adalah direktur kedua FBI yang telah dipecat dari jabatan. Mantan presiden Bill Clinton memecat direktur FBI William Sessions pada 1993.

(Uu.C003)