Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyarankan agar Gerakan Pramuka diarahkan pada kegiatan ekonomi produktif untuk mendorong perubahan dan kemajuan bangsa.

"Lebih baik jika Gerakan Pramuka diarahkan pada gerakan ekonomi produktif terlebih dahulu sebagai bekal guna memberdayakan orang lain," kata Sultan dalam forum rapat koordinasi Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka DIY di Kepatihan, Yogyakarta, Senin.

Menurut Sultan, jika kegiatan ekonomi tidak diprioritaskan maka dikhawatirkan biaya sosialnya akan terbebankan pada anggaran pemberdayaannya sendiri.

Saat ini Gerakan Pramuka di DIY menghadapi dua medan perjuangan sekaligus yang memerlukan pengorbanan dalam biaya sosial maupun ekonomi. Terhadap lingkungannya, mereka juga dituntut berperan sebagai aktor perubahan guna mempercepat tercapainya peradaban keistimewaan DIY.

"Namun secara internal masih banyak masalah, baik karena belum menyatu satu visi gerakan Pramuka atau karena ia belum selesai dengan dirinya sendiri," kata Sultan.

Oleh sebab itu, menurut Sultan, masing-masing Pramuka harus menajadi individu yang memiliki modal kemandirian terlebih dahulu sebelum berperan aktif dalam perjuangan sosial.

"Bagaimana generasi muda Pramuka DIY bisa berjuang di ranah sosial secara total jika dirinya sendiri belum mandiri secara ekonomi," kata Sultan.

Salah satu visi Gerakan Pramuka adalah terwujudnya Pramuka yang relevan dengan kebutuhan anak muda untuk melakukan perubahan.

Dalam menunaikan visinya tersebut, menurut Sultan, Gerakan Pramuka harus dijabarkan dalam misi mengarahkan dan menjadikan kaum muda sebagai subjek kunci Pramuka yang inovatif, relevan, yang menciptakan serta menggerakkan perubahan bangsa, negara dan masyarakat.

Ketua Kwarda Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi mengatakan Rapat Koordinasi Mabida Gerakan Pramuka DIY merupakan momentum penting untuk mengonsolidasikan dan mengoordinasikan program-program strategis Gerakan Pramuka DIY.

"Melalui rakor ini diharapkan terjadi sinergi gerak dan langkah di seluruh jajaran Gerakan Pramuka DIY," kata dia.

Rakor diikuti 100 orang, terdiri dari pemimpin dan anggota Mabida Gerakan Pramuka DIY, pemimpin Kwarda Gerakan Pramuka DIY dan Andalan, serta pemimpin Saka Tingkat Daerah, Mabicab Gerakan Pramuka, serta Kwarcab Gerakan Pramuka se-DIY.