Indonesia sambut baik terpilihnya presiden termuda Prancis
8 Mei 2017 22:02 WIB
Calon presiden Prancis Emmanuel Macron, kepala pergerakan politik En Marche!, atau Onwards!, memasukkan kertas suaranya pada putaran kedua pemilihan presiden Prancis 2017, di sebuah tempat pemungutan suara di Le Touquet, Prancis, Minggu (7/5/2017). (REUTERS/Christophe Ena )
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menyambut baik terpilihnya Presiden Prancis termuda dalam sejarah pemerintahan Prancis yakni Emmanuel Macron yang berusia 39 tahun saat terpilih.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir di Jakarta, Senin, mengatakan Indonesia secara resmi mengucapkan selamat kepada Pemerintah dan Rakyat Prancis atas pemilu yang aman dan damai.
"Indonesia mengucapkan selamat kepada Emmanuel Macron yang telah memperoleh suara tertinggi," katanya.
Ia menegaskan bahwa harapan Indonesia atas terpilihnya Macron adalah hubungan bilateral kedua negara dapat ditingkatkan.
"Kita harapkan hubungan mitra strategis Indonesia-Prancis dapat terus ditingkatkan," katanya.
Emmanuel Jean-Michel Frederic Macron yang 21 Desember 1977 itu akhirnya memenangi Pilpres Prancis putaran kedua, Minggu (7/5/2017) waktu setempat.
Proyeksi hasil penghitungan suara memperlihatkan Macron, politisi tengah pro-Eropa, itu meraih sekitar 65 persen suara.
Mantan pegawai negeri sipil dan investment bankir di Prancis itu menyingkirkan saingan satu-satunya, kandidat dari kubu kanan jauh, Marine Le Pen, yang meraih kurang dari 35 persen suara.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir di Jakarta, Senin, mengatakan Indonesia secara resmi mengucapkan selamat kepada Pemerintah dan Rakyat Prancis atas pemilu yang aman dan damai.
"Indonesia mengucapkan selamat kepada Emmanuel Macron yang telah memperoleh suara tertinggi," katanya.
Ia menegaskan bahwa harapan Indonesia atas terpilihnya Macron adalah hubungan bilateral kedua negara dapat ditingkatkan.
"Kita harapkan hubungan mitra strategis Indonesia-Prancis dapat terus ditingkatkan," katanya.
Emmanuel Jean-Michel Frederic Macron yang 21 Desember 1977 itu akhirnya memenangi Pilpres Prancis putaran kedua, Minggu (7/5/2017) waktu setempat.
Proyeksi hasil penghitungan suara memperlihatkan Macron, politisi tengah pro-Eropa, itu meraih sekitar 65 persen suara.
Mantan pegawai negeri sipil dan investment bankir di Prancis itu menyingkirkan saingan satu-satunya, kandidat dari kubu kanan jauh, Marine Le Pen, yang meraih kurang dari 35 persen suara.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: