Jakarta (ANTARA News) - Aktor Arifin Putra sejak 2014 telah memfokuskan diri dalam berbagai film tanah air. Sebagai seorang aktor dia mengaku ingin bisa menghidupkan berbagai karakter.
"Maunya menjadi aktor bunglon yang bisa menghidupkan karakter apa saja. Bisa menjadi seorang gentleman, tapi sekaligus bisa menjadi seorang adventurer," tutur dia kepada ANTARA News melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.
Arifin tak menampik adanya keinginan mengambil bagian dalam film produksi negara lain. Dia pun tak membatasi negara mana saja itu.
"Aku ingin menjadi aktor tanpa batas negara. Jadi acuanku enggak spesifik ke Hollywood atau Korea Selatan. Aku maunya bisa main di negara manapun dan sebanyak-banyaknya," kata dia.
Sebelum terjun ke film, pria kelahiran Jakarta 30 tahun silam itu telah membintangi sejumlah sinetron remaja termasuk teater. "Sebelum terjun ke film, aku sudah pernah ikut teater di tahun 2005, di mana persiapan selama enam bulan dan mentas selama satu bulan," tutur dia.
Saat ini Arifin mengatakan masih menjalani produksi film bergenre action komedi, " 5 Cowok Jagoan" bersama para aktor tanah air lainnya.
"Kami masih dalam tahap shooting dan harusnya selesai akhir bulan ini. Kendala terbesar ada di bagian actionnya yang cukup rumit dan lokasinya di gedung tua yang cukup ngerepotin," kata Arifin.
Ketika ditanya pernahkah mengalami rasa jenuh terus berkarir dia dunia seni peran, dia menampik. Arifin bahkan berencana ingin terus terlibat di sana seumur hidupnya.
"Saya belum pernah jenuh dan kayanya nggak akan pernah jenuh. Saya cinta dengan pekerjaan saya dan mau saya jalanin seumur hidup," kata dia.
"Kalau kita ngejalanin sesuatu yang kita cintai, kita nggak akan pernah merasa jenuh. Jadi saran saya, coba cari pekerjaan yang memang bener-bener membuat kita passionate," pungkas duta wildlife WWF Indonesia itu.
(Baca juga: Arifin Putra ikut main di film James Bond?)
Arifin Putra ingin jadi aktor serbabisa
8 Mei 2017 17:28 WIB
Arifin Putra dalam acara konferensi pers Axelerate The Series di Jakarta, Rabu (25/5/2016) (ANTARA News/ Nanien Yuniar )
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: