London (ANTARA News) - Presiden terpilih Prancis Emmanuel Macron akan mengambil pendirian keras dalam perundingan mengenai syarat-syarat cerainya Inggris Raya dari Uni Eropa. Namun begitu, Prancis di bawah Macron tidak akan menghukum Inggris, pada penasihat ekonomi Macron seperti dikutip Reuters.
Penasihat ekonomi bernama Jean Pisani-Ferry ini mengatakan tidak ada satu pun pihak yang akan ngotot dalam Brexit yang benar-benar memutuskan hubungan Inggris dengan Uni Eropa begitu negara ini keluar.
Sebaliknya dia menilai ada kepentingan saling menguntungkan dalam membangun hubungan ekonomi dan keamanan antara Uni Eropa dan Inggris Raya.
"Pada saat yang sama, kami punya kepentingan beragam pada berbagai aspek perundingan. Oleh karena itu akan ada negosiasi yang keras dan kami akan keras," kata Pisani-Ferry kepada BBC Radio.
Dia menambahkan, Macron tidak berminat menarik retribusi dari Inggris Raya karena telah meninggalan Uni Eropa, sekalipun Macron memperkuat Uni Eropa.
"Menghukum? Tentunya tidak. Tetapi dia percaya saat ini Eropa adalah bagian dari solusi untuk berbagai masalah yang sedang kita hadapi."
Hati-hatilah Inggris, Prancis di bawah Macron akan keras soal Brexit
8 Mei 2017 15:00 WIB
Ilustrasi hasil referendum rakyat Kerajaan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit). (globalresearch.ca)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: