Palu (ANTARA News) - Pemprov Sulawesi Tengah menargetkan populasi ternak sapi di daerah itu pada akhir Desember 2017 bisa mencapai 45.745 ekor.

Kepala Bidang Peternakan Sulteng, Sitti Wahdaniah di Palu, Senin mengatakan target populasi terbesar diharapkan dari Kabupaten Banggai dan Donggala.

Dua kabupaten itu, kata dia, selama ini merupakan daerah penghasil ternak sapi terbesar di Provinsi Sulteng.

Di Kabupaten Banggai, Pemprov Sulteng menargetkan populasi bisa mencapai 111.082 ekor dan Kabupaten Donggala sebanyak 57.713 ekor.

Selain itu Kabupaten Sigi ditargetkan 43.927 ekor, Parigi Moutong (41.355), Tojo Unauna (39.082), Morowali Utara (33.578), Poso (26.886), Buol (24.458),Banggai Kepulauan (22.205), Tolitoli (21.832), Kota Palu (13.360), Morowali (9.930) dan Banggai Laut sebanyak 5.337 ekor.

Dengan sejumlah program yang dilakukan Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Sulteng bersama Pemkab dan Pemkot di masing-masing daerah, Sitti optimistis target tersebut bisa terealisasi 100 persen.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan melebihi target yang ditetapkan pemerintah daerah.

"Kami terus berupaya untuk mencapai target dimaksud dengan gencar melaksanakan kegiatan inseminasi buatan (IB) dan kawin alam," katanya.

Sulteng selama ini, kata dia, untuk konsumsi daging oleh masyarakat di daerah itu sudah bisa memenuhi sendiri dari hasil produksi para petani lokal.

Guna menjaga ketersediaan ternak sapi potong di Sulteng, pemerintah antara lain melarang kerasa antarpulau ternak sapi betina.

Menjawab pertanyaan, Sitti menjamin untuk kebutuhan ramadhan dan hari raya, tidak ada masalah karena stok sapi potong di Sulteng cukup memadai.

Harga daging sapi di pasar-pasar tradisional di Palu saat ini rata-rata Rp111.000/kg. Sementara harga daging beku di swalayan dan mall Rp80.000/kg.