Satria Muda tunda kemenangan Pelita Jaya
7 Mei 2017 00:19 WIB
Pemain Pelita Jaya bersama official meluapkan kegembiraan usai mengalahkan Satria Muda dalam Final IBL 2017 game ketiga di Britama Arena, Jakarta, Minggu (7/5/2017). Pelita Jaya berhasil manang dalam game penentuan itu dengan skor 72-62 untuk memastikan gelar juara IBL 2017. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Satria Muda Pertamina menunda kemenangan lebih cepat Pelita Jaya EMP Jakarta pada laga kedua final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017 yang berlangsung di Britama Arena, Jakarta, Sabtu malam tadi.
Tim asuhan Youbel Sondakh itu menyamakan agregat 1-1 dalam laga kedua "best of three" dengan skor 83-63. Sebelumnya dalam laga pertama di Bandung, Kamis 4 Mei lalu Satria Muda kalah 57-63 dari Pelita Jaya.
"Kami bersyukur dengan kemenangan malam ini. Para pemain mendapatkan momentum mereka pada kuarter ketiga setelah kehadiran Arki," kata Youbel selepas pertandingan.
Satria Muda tertinggal 11-16 pada kuarter pertama ketika Ponsianus Nyoman Indrawan dan kawan-kawan sukses menekan rekan-rekan Christian Sitepu. Adhi bahkan mengoleksi lima poin dari 16 poin milik Pelita Jaya pada kuarter pertama.
Tim asuhan Johanis Winar itu pun mengukuhkan keunggulan pada kuarter kedua dengan skor 39-32 setelah pemain asingnya Kore White mengumpulkan 11 poin dan menyamai koleksi poin Tyreek Jewell dari Satria Muda.
Satria Muda mengembalikan kedudukan pada kuarter ketiga dengan skor 54-48 atas Pelita Jaya menyusul tim yang bermarkas di C-Tra Bandung itu melakukan banyak kesalahan.
"Jika para pemain tetap yakin dan mau bermain bertahan, saya optimistis mereka mudah mengembalikan serangan. Kami selalu mencari momentum pada kuarter pertama hingga ketiga," kata Youbel.
Satria Muda menutup kemenangan mereka 83-63 berkat duet Kevin Sitorus dan Juan Laurent Kokodiputra yang mengumpulkan masing-masing 14 dan 13 poin.
Sementara, dua pemain asing Satria Muda yaitu Carlos Smith dan Jewell tetap memimpin perolehan poin selama empat kuarter yaitu masing-masing 16 poin.
Ahang mengaku timnya banyak melakukan kesalahan dengan "turn over" 22 kali sehingga Satria Muda meraih 28 poin.
"Setelah kuarter kedua, saya sudah mengatakan kepada para pemain kalau permainan belum selesai. Ternyata hal yang saya khawatirkan terjadi," kata Ahang.
Ahang mengaku Satria Muda dengan mudah mengubah situasi karena para pemain Faisal Julius Achmad dan kawan-kawan terlalu lama menahan bola di kubu lawan.
"Satria Muda berhasil memaksa pola permainan di luar sistem kami. Bola terus dikendalikan pemain-pemain mereka meskipun Faisal telah bermain seratur persen," kata Ahang.
Satria Muda dan Pelita Jaya masih mempunyai peluang sama untuk merebut gelar IBL 2017 pada laga ketiga final "best of three" di Britama Arena, Jakarta, Minggu (7/5).
Tim asuhan Youbel Sondakh itu menyamakan agregat 1-1 dalam laga kedua "best of three" dengan skor 83-63. Sebelumnya dalam laga pertama di Bandung, Kamis 4 Mei lalu Satria Muda kalah 57-63 dari Pelita Jaya.
"Kami bersyukur dengan kemenangan malam ini. Para pemain mendapatkan momentum mereka pada kuarter ketiga setelah kehadiran Arki," kata Youbel selepas pertandingan.
Satria Muda tertinggal 11-16 pada kuarter pertama ketika Ponsianus Nyoman Indrawan dan kawan-kawan sukses menekan rekan-rekan Christian Sitepu. Adhi bahkan mengoleksi lima poin dari 16 poin milik Pelita Jaya pada kuarter pertama.
Tim asuhan Johanis Winar itu pun mengukuhkan keunggulan pada kuarter kedua dengan skor 39-32 setelah pemain asingnya Kore White mengumpulkan 11 poin dan menyamai koleksi poin Tyreek Jewell dari Satria Muda.
Satria Muda mengembalikan kedudukan pada kuarter ketiga dengan skor 54-48 atas Pelita Jaya menyusul tim yang bermarkas di C-Tra Bandung itu melakukan banyak kesalahan.
"Jika para pemain tetap yakin dan mau bermain bertahan, saya optimistis mereka mudah mengembalikan serangan. Kami selalu mencari momentum pada kuarter pertama hingga ketiga," kata Youbel.
Satria Muda menutup kemenangan mereka 83-63 berkat duet Kevin Sitorus dan Juan Laurent Kokodiputra yang mengumpulkan masing-masing 14 dan 13 poin.
Sementara, dua pemain asing Satria Muda yaitu Carlos Smith dan Jewell tetap memimpin perolehan poin selama empat kuarter yaitu masing-masing 16 poin.
Ahang mengaku timnya banyak melakukan kesalahan dengan "turn over" 22 kali sehingga Satria Muda meraih 28 poin.
"Setelah kuarter kedua, saya sudah mengatakan kepada para pemain kalau permainan belum selesai. Ternyata hal yang saya khawatirkan terjadi," kata Ahang.
Ahang mengaku Satria Muda dengan mudah mengubah situasi karena para pemain Faisal Julius Achmad dan kawan-kawan terlalu lama menahan bola di kubu lawan.
"Satria Muda berhasil memaksa pola permainan di luar sistem kami. Bola terus dikendalikan pemain-pemain mereka meskipun Faisal telah bermain seratur persen," kata Ahang.
Satria Muda dan Pelita Jaya masih mempunyai peluang sama untuk merebut gelar IBL 2017 pada laga ketiga final "best of three" di Britama Arena, Jakarta, Minggu (7/5).
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: