Puluhan personel TNI-Polri masih siaga di Rutan Pekanbaru
6 Mei 2017 10:20 WIB
Tangkap Tahanan Kabur Petugas kepolisian berpakaian sipil menangkap salah satu tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Kelas IIB, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5/2017). Aparat Kepolisian Daerah Riau menyatakan berhasil menangkap 70 tahanan dari sekitar 200 lebih tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Sialang Bungkuk Kelas II B. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman) ()
Pekanbaru (ANTARA News) - Puluhan personel gabungan TNI dari Komando Distrik 0301 Pekanbaru dan Brigade Mobil Polda Riau pada Sabtu pagi masih bersiaga di rumah tahanan (Rutan) Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru.
Dari pantauan, kondisi Rutan Sialang Bungkuk tampak kondusif. Meski begitu, puluhan Brimob bersenjata lengkap dan TNI masih terus terus bersiaga dan melakukan patroli di halaman dan mengelilingi gedung tahanan.
Sebagian dari mereka juga menyebar di dalam gedung dan di jalan masuk dan keluar menuju tahanan.
Sementara itu, sejumlah petugas Rutan mulai melakukan pembersihan sampah sisa-sisa bentrok yang terjadi pada Jumat kemarin (5/5).
Petugas juga mulai memperbaiki pintu baja sisi luar gedung tahanan yang kemarin di jebol oleh sekitar 200-300 tahanan dalam upaya pelarian.
Pintu tersebut tampak di las dari sisi dalam dan luar dengan pengawasan ketat anggota Brimob.
Hingga pagi ini, belum ada keterangan resmi jumlah tahanan yang berhasil ditangkap kembali. Namun, hingga Jumat malam sebanyak 159 tahanan dinyatakan berhasil diamankan.
Mayoritas tahanan ditangkap tidak jauh dari lokasi Rutan Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru. Namun, beberapa dari mereka ditemukan jajaran Polda Riau di sejumlah kabupaten seperti Siak, Pelalawan, Kampar, bahkan hingga perbatasan Sumatera Barat.
Diberitakan sebelumnya sebanyak 200-300 tahanan Rutan Sialang Bungkuk melarikan diri setelah terlibat bentrok dengan petugas Rutan. Peristiwa itu terjadi sebelum pelaksanaan Sholat Jumat.
Peristiwa itu diduga kuat akibat kapasitas Rutan yang dipaksa diisi lebih 1.800 tahanan dari kapasitas awal hanya 561. Selain itu, masalah ketersediaan air, makanan, serta adanya pungutan liar dan petugas Rutan yang arogan menjadi pemicu kejadian tersebut.
"Tadi sudah negosiasi, katanya mereka diperlakukan tidak manusiawi. Harapan saya supaya diakomodir tuntutan mereka yang masuk akal. (Kemudian) kalau pindah blok jangan ada kutipan (pungutan liar)," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain saat mengunjungi Rutan, Jumat malam.
Ia menegaskan Polisi siap membantu menyelesaikan permasalahan ini. Untuk itu, dia meminta keterbukaan informasi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, yang hingga kini masih minim informasi ke awak media.
Hingga pagi ini, informasi yang dirangkum sebanyak 195 tahanan telah berhasil ditangkap kembali. Mayoritas mereka ditangkap di Pekanbaru, namun beberapa diantaranya turut ditemukan di Pelalawan, Siak, Kampar hingga perbatasan Sumbar.
Dari pantauan, kondisi Rutan Sialang Bungkuk tampak kondusif. Meski begitu, puluhan Brimob bersenjata lengkap dan TNI masih terus terus bersiaga dan melakukan patroli di halaman dan mengelilingi gedung tahanan.
Sebagian dari mereka juga menyebar di dalam gedung dan di jalan masuk dan keluar menuju tahanan.
Sementara itu, sejumlah petugas Rutan mulai melakukan pembersihan sampah sisa-sisa bentrok yang terjadi pada Jumat kemarin (5/5).
Petugas juga mulai memperbaiki pintu baja sisi luar gedung tahanan yang kemarin di jebol oleh sekitar 200-300 tahanan dalam upaya pelarian.
Pintu tersebut tampak di las dari sisi dalam dan luar dengan pengawasan ketat anggota Brimob.
Hingga pagi ini, belum ada keterangan resmi jumlah tahanan yang berhasil ditangkap kembali. Namun, hingga Jumat malam sebanyak 159 tahanan dinyatakan berhasil diamankan.
Mayoritas tahanan ditangkap tidak jauh dari lokasi Rutan Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru. Namun, beberapa dari mereka ditemukan jajaran Polda Riau di sejumlah kabupaten seperti Siak, Pelalawan, Kampar, bahkan hingga perbatasan Sumatera Barat.
Diberitakan sebelumnya sebanyak 200-300 tahanan Rutan Sialang Bungkuk melarikan diri setelah terlibat bentrok dengan petugas Rutan. Peristiwa itu terjadi sebelum pelaksanaan Sholat Jumat.
Peristiwa itu diduga kuat akibat kapasitas Rutan yang dipaksa diisi lebih 1.800 tahanan dari kapasitas awal hanya 561. Selain itu, masalah ketersediaan air, makanan, serta adanya pungutan liar dan petugas Rutan yang arogan menjadi pemicu kejadian tersebut.
"Tadi sudah negosiasi, katanya mereka diperlakukan tidak manusiawi. Harapan saya supaya diakomodir tuntutan mereka yang masuk akal. (Kemudian) kalau pindah blok jangan ada kutipan (pungutan liar)," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain saat mengunjungi Rutan, Jumat malam.
Ia menegaskan Polisi siap membantu menyelesaikan permasalahan ini. Untuk itu, dia meminta keterbukaan informasi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, yang hingga kini masih minim informasi ke awak media.
Hingga pagi ini, informasi yang dirangkum sebanyak 195 tahanan telah berhasil ditangkap kembali. Mayoritas mereka ditangkap di Pekanbaru, namun beberapa diantaranya turut ditemukan di Pelalawan, Siak, Kampar hingga perbatasan Sumbar.
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: